JOKO ISWAHYUDI, S.Pd.I, M. Pd

Nama Joko Iswahyudi, S. PdI, M. Pd Saya lulus SDN Sebani tahun 1994 dan melanjutkan MTsN lulus 1997Tapaan 1 Kota yang dekat dengan dg Jalan Raya Lalu Melanjutk...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sungguh Asyik Tadarus di Bulan Ramadhan Tahun Ini di Tahun 1440 H/2019
Esensi Tadarus di bulan Romadhon 1440 H di Kalangan Masyarakat

Sungguh Asyik Tadarus di Bulan Ramadhan Tahun Ini di Tahun 1440 H/2019

Sebelum saya menjabarkan apa itu tadarus dan bagaimana tadarus yang di lakukan di daerah saya, Tepatnya Di Keluaran Sebani Tepatnya di *Mushola Waqaf Nur Al Hidayah* saya akan menjelaskan terlebih dahulu definisi tadarus itu sendiri. Istilah tadarus sebenarnya agak berbeda antara bentuk kegiatan dan makna bahasanya. Tadarus yang lazim dilakukan dikalangan masyarakat saat ini adalah berbentuk sebuah majelis di mana para pesertanya membaca Al-Quran bergantian.

Satu orang membaca dan yang lain menyimak. Sedangkan dari makna bahasa, tadarus berasal dari asal kata darosa-yadrusu, yang artinya mempelajari, meneliti, menelaah, mengkaji, dan mengambil pelajaran. Lalu ketambahan huruf ta' di depannya sehingga menjadi tadaarosa-yatadaarosu, maka maknanya bertambah menjadi saling belajar atau mempelajari secara lebih mendalam.

Disini saya akan akan membagi cerita tentang tradisi tadarus di daerah saya pada waktu bulan Ramadhan. Setiap menjelang Ramadhan suasana menjadi marak, baik dari segi dan dimensi spiritual, sosial kemasyarakatan, seni budaya, ekonomi, politik, kesehatan, kriminalitas. Marak karena kesemua itu berkorelasi. Walaupun pada waktu-waktu lainnya juga sama seperti itu tetapi Ramadhan mempunyai nilai beda tersendiri. Meriah secara fisik (seperti festival), emosional dan juga spiritual secara bersamaan. Disetiap masjid, musholla, rumah terdengar lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an.

Disinilah tadarus menemukan momentum perayaannya. Diantara ibadah yang diutamakan pada bulan Ramadhan adalah memperbanyak membaca al-Qur’an. Hal ini sebagai penghormatan dan tabarrukan atas pertama kali diturunkannya al-Qur’an oleh Malaikat Jibril kepada Rasulullah pada malam 17 Ramadhan, yaitu malam yang terkenal dengan sebutan Nuzulul Qur’an.

Tetapi jika dilihat dari definisi tadarus itu sendiri yang sudah saya jelaskan diatas sudah tidak sesuai dengan realita yang terjadi, tadarus yang dilakukan dikalangan masyarakat pada saat ini, kegiatan tadarusan yang sering dijumpai sepertinya nyaris tanpa pengkajian makna tiap ayat, yang ada hanya sekadar membaca saja. Terkadang benar dan tidaknya bacaan tidak terperhatikan karena tidak ada ustadz yang ahli di bidang membaca Al-Quran yang menyimak baik benarnya hukum-hukum bacaan dalam Al-Qur’an.

Tetapi berbeda dengan tadarus yang dilakukan di daerah saya, tepatnya di daerah Kelurahan sebani Kota Pasuruan di waktu bulan Ramadhan. Setelah sholat tarawih kita berkumpul bersama di Mushola Waqaf Nur Al Hidayah ataupun mushola-mushola didekat rumah masing-masing. Kegiatan tadarus sudah terjadwal jauh hari sebelumnya. Para pembaca dibagi dalam kelompok-kelompok tadarusan dengan pemisahan kelompok laki-laki Setelah Sholat Tarwih sedangkan perempuan Setelah Sholat Ashar walaupun masih dalam satu tempat tadarusan yang sama.

Kita membaca Al Qur'an secara bergiliran sedangkan yang lainnya menyimak dan membenarkan jika ada kesalahan pada hukum-hukum bacaan, hingga semua mendapat giliran membaca dan menyimak. Pembacaan diurut mulai dari juz 1 sampai dengan juz 30 ( khatam ). Dalam setiap harinya kita menghabiskan 1 juz, tetapi ada pula yang menghabiskan lebih dari 1 juz hingga khatam sampai juz terakhir yaitu juz 30. Kegiatan tadarus ini dilakukan hingga bulan Ramadhan berakhir, dan diakhir bulan Ramadhan tersebut kita melakukan tasyakuran dengan mengadakan berbuka puasa bersama.

Inilah kisah sepenggal Tadarus Di Mushola Kami yaitu Mushola Waqaf Nur Al Hidayah Kelurahan Sebani Kota Pasuruan Jawa Timur.

Semoga Bermanfaat Gais

Salam Persahabatan

Oleh : Joko Iswahyudi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post