Joko Santoso

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Resolusi Tahun Baru 2018

Ayunan langkah kaki tak terasa begitu cepat menyusuri jalanan terjal tahun 2017. Tahun yang cukup membuat saya serasa bermimpi. Bermimpi dengan segala capaian yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya. Bulan Februari - maret di tahun 2017 adalah awal saya membangun mimpi itu. Saat diselenggarakan sebuah kompetisi. Ya… sebuah kompetisi untuk menentukan peserta dalam sebuah bimtek yang diselenggarakan Subdit Kesharlindung Dikdas. Keinginan ku menulis tersulut kembali. Bunyi tombol keyboard mulai nyaring terdengar ketika istri dan anak saya terlelap.

Satu naskah sederhana selesai. Naskah tentang perlindungan profesi guru. Sebuah naskah sederhana yang menceritakan pengalaman mengajar saya. Mengajar dan mendidik anak bangsa. Perlindungan inti ceritanya. Saya dan ribuan guru di Indonesia bersaing mendapat tiket ke Jakarta. Berbahagia sekali ketika akhirnya naskah saya terpilih. Walaupun akhirnya tempat dan pelaksanaan tak seperti di umumkan sebelumnya. Sepulang dari Jakarta jari saya seakan mengajak untuk kembali belajar. Pasuruan menjadi tujuan selanjutnya. Bermalam di rumah Ustadz Mahmud menjadi pengalaman tak terlupakan. Bagaimana saya akhirnya menjejakkan kaki di Pasuruan untuk pertama kali. Bagaimana saya akhirnya dapat merasakan kehangatan pokak.

Berbagai insprasi mengalir setelah mengikuti Sagusabu Media Guru kelas Pasuruan. Rangkaian kata seperti tak habis untuk di ceritakan. Bulan Agustus Tahun 2017 saya mendapat tambahan Ilmu. Mendapat free ticket untuk sebuah acara Penulisan Jurnal Ilmiah Bagi Guru Dikdas Berprestasi. Begabung dengan teman se Jawa Timur. Semua guru, semua penulis dan semua pemenang. Bangga tak terkira.

Tanggal empat belas bulan september tahun dua ribu tujuh belas. Start. Awal menulis saya selesai. Naskah setebal 56 hal selesai tepat waktu. Waktu satu bulan yang diberikan Media Guru terasa begitu cepat. Pedang Pena beres. Berbagai kegiatan menulis saya ikuti. Antologi media Guru selanjutnya. Satu naskah tentang ekstra kurikuler saya kirim lima menit menjelang penutupan. Tak berani berharap karena saya paham begitu banyaknya guru hebat juga menulis. Awal Oktober Pengumuman dari Media guru mencantumkan nama saya sebagai satu naskah yang terpilih. Alhamdulillah. Pada bulan yang sama satu naskah saya Gadget dan anak anak juga tampil pada sebuah media masa. Sebenarnya naskah tersebut saya daftarkan pada sebuah lomba. Kurang beruntung di lomba, tapi naskah saya dimuat di media masa. Bersyukur tulisan saya masih di apresiasi oleh Jawa Pos.

Tiga Oktober tahun dua ribu tujuh belas dua Pengumuman. Dua dua nya memberikan angin segar. Naskah saya di Media Guru terpilih sebagai buku antologi dan naskah buku saya berjudul pedang pena juga lolos. Saya mendapat undangan ke Jakarta untuk diseminasi. Peserta bukan lagi sedikit. Dua ratus lebih guru penulis terbagi menjadi empat kelompok. Gagal tapi bahagia. Saya pulang bukan sebagai pemenang. Tapi banyak ilmu yang saya dapat dari sana. Ilmu menulis, menerbitkan sampai memasarkan buku. Sedikit ilmu langsung saya terapkan. Saya hubungi teman teman Bimtek Perlindungan Profesi Guru. Naskah saya bukukan..

Alhamdulillah akhir bulan November satu buku berhasil tercetak 250 eksemplar dengan nama saya di depan. Sederhana covernya. Sederhana isinya. Tapi inilah buku pertama yang sungguh istimewa. Ada berbagai halangan yang membuat buku hampir saja gagal. Akhir bulan November satu lagi naskah saya tentang pengalaman mengajar dibukukan.Antologi IGI memuat naskah saya. Buku tersebut di cetak dan di pamerkan tepat pada peringatan Hari Guru Nasional

2017…..tahun kenangan. Tahun perjuangan. Tahun permulaan.

2018……

Banyak harapan kusemaikan disana. Banyak kegiatan yang ingin saya ikuti.

Setelah menulis, saya ingin belajar editor. Alhamdulillahirobbil alamiin. liburan ini saya dipercaya menjadi editor. Meski hanya tulisan anak anak yang akan di bukukan. Empat puluh Sembilan naskah diserahkan ke saya. Belajar menjadi editor. Ingin mendaftar kelas editor batu, tapi masih menyesuaikan kegiatan. Ketika libur terbatas, harus bisa memilih yang utama. Semoga bisa ikut walau lain kelas.

Keinginan kedua, saya ingin membuat tulisan biografi. Seorang tokoh sudah saya hubungi untuk proyek biografi. Alhamdulillah…beliau berkenan. Semoga terrealisasikan jadi kenyataan.

Harapan ketiga, saya ingin membuat buku non fiksi. Banyak ide yang berjejal di otak. Bingung memulai nya. Bingung dengan tema , bingung dengan alur, bingung dengan ending nya. Semoga terwujudkan.

Harapan ke empat. Saya merencanakan mengikuti MWC. Semula kegiatan direncanakan di tawangmangu tetapi karena suatu hal dipindah ke Asrama Haji Solo. Kecewa jelas. Saya berharap dapat bergabung di kelas MWC dengan hawa dingin. Tapi dipindah ke solo. Semoga lain waktu bisa diselenggarakan di tempat yang berhawa dingin. Semoga ada kesempatan.

RESOLUSI 2018.

SEMOGA MIMPI JADI KENYATAAN.

SEMOGA HARAPAN MAMPU TERWUJUDKANv

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Trimakasih..mana tulisan bapak..? Gantian like...hehehe

26 Dec
Balas

Trimakasih..mana tulisan bapak..? Gantian like...hehehe

26 Dec
Balas

Aamiin, semoga tercapai pak resolusinya, keeren sangat menginspirasi

26 Dec
Balas



search

New Post