Joko Waluyo, S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

KURIKULUM OH KURIKULUM

Pendidikan disekolah mesti dikelola dengan baik. Itu artinya diperlukan pula SDM yang handal untuk mengelolanya. Memenej sekolah tidak boleh sembarangan. Begitu pula dalam memenej kelas sudah barang tentu guru harus handal pula.

Dalam perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini, mau tak mau insan - insan yang bergerak dalam dunia pendidikanpun harus ikut menyesuaikan dengan teknologi. Sadar atau tidak teknologi seolah sudah menjadi barang wajib yang menemani kemanapun manusia beranjak dan beraktifitas.

Sayangnya, teknologi yang berkembang sangat pesat ini belum juga disadari oleh sebagian besar para guru. Terbukti masih banyaknya guru, kepala sekolah, bahkan pengawas yang gaptek.

Kondisi yang demikian tentunya menjadi suatu hal yang dilematis dengan tuntutan Bapak Presiden RI yang telah mengintruksikan kepada Menteri pendidikan yang baru, bahwa kurikulum supaya dievaluasi besar - besaran.

Kita ketahui bahwa mendikbud saat ini adalah seorang yang telah sukses dengan bisnis gojeknya.

Lalu apakah pendidikan akan dijadikan bisnis ?

Ya....secara langsung ataupun tidak langsung pendidikan tak jauh beda dengan bisnis jangka panjang. Dan yang diproduksi adalah para lulusan yang kwalitas. Lalu siapa pangsa pasar penikmat lulusan berkwalitas tersebut. Tentunya anda sudah bisa menerka siapa saja yang membutuhkan lulusan yang berkwalitas tersebut.

Kembali ke permintaan Presiden kita ke pak menteri, agar mengevaluasi kurikulum besar - besaran. Diakui atau tidak, fakta dilapangan menunjukan bahwa K-13 saja belum lagi terlaksana sesuai harapan. Masih banyak sekolah yang belum optimal memahami dan menjalankan K-13. Nah sekarang K-13 akan dievaluasi. Beberapa kemungkinan akan muncul dari hasil evaluasi tersebut.

Salah satunya bisa saja K-13 masih dipakai tapi dengan beberapa perubahan dan penyesuaian dengan teknologi.

Bisa jadi K-13 akan diganti dengan kurikulum baru.

Apapun hasil evaluasi pak menteri terkait kurikulum, yang pasti akan disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan untuk menjawab tantangan ke depan.

Lalu apakah guru, kepala sekolah, dan pengawas siap mengikuti perkembangan pendidikan berbasis teknologi ?

Siap tidak siap nampaknya tidak ada pilihan. Yang gaptek kemungkinan akan tergilas dengan sendirinya.

Nah siapkan diri kita untuk menghadapi dan menyambut kebijakan pak mendikbud Nadiem Makarim.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post