Joni Setiyawan

Saya adalah seorang guru biasa yang berasal dari sebuah desa kecil di kabupaten Kebumen. Tepatnya di Desa Semondo kecamatan Gombong. Saya terlahir dari seorang ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Perlukah kompetisi dalam kelas?
https://poetsandquants.com/2019/10/04/is-this-new-ranking-of-mba-programs-legit/

Perlukah kompetisi dalam kelas?

"Gantungkan cita-cita mu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang." (Soekarno )

Akbar Adalah seorang siswa madrasah negeri di Kebumen. Dia sangat rajin, setiap hari datang ke sekolah tidak pernah terlambat walaupun rumahnya jauh dari madrasah. Ketika jadwal piket, dia pasti datang lebih awal dari teman – teman lainya. Setelah meletakan tasnya ke dalam laci meja, dia langsung menyapu kelas. Ketika sebagian teman – temannya datang, ruang kelas sudah terlihat rapi dan bersih.

Dia termasuk anak yang pandai berpidato. Pada saat HUT RI ke 74 tahun 2019, dia mewakili madrasahnya untuk ikut berkompetisi dalam acara Pemilihan Pildacil tingkat SMP/MTs Kecamatan. Berkompetisi dengan seluruh peserta se-Kecamatan, dia menjadi juaranya. Tidak cukup itu saja, ketika ada acara Peringatan Bulan Bahasa di MAN 1 Kebumen, dia juga mewakili madrasahnya. Dan pada kegiatan ini, dia mendapat juara ke 2 tingkat kabupaten. Namun dari semua itu, dia sangat tidak suka akan pelajaran Matematika. Katanya, “matematika itu sulit dan mumet pak”. Sehingga nilai matematika di raportnya hanya mendapatkan predikat cukup

Ada juga Dimas, dia merupakan teman sekelas Akbar. Dimas juga termasuk anak yang membawa nama madrasah menjadi harum di Kabupaten. Dia mempunyai suara yang empuk dan enak didengarkan. Peraih juara 2 di Ajang Kreasi Seni dan Olahraga Madrasah (AKSIOMA) tingkat kabupaten dalam bidang Song Religi. Selain itu, dia bersama tim musikalisasi puisi meraih juara 2 dalam kegiatan Bulan Bahasa di MAN 1 Kebumen. Seperti Akbar, dia sangat lemah di mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahun Alam (MIPA).

Berbeda dengan Akbar dan Dimas, Stevie adalah seorang anak perempuan yang pendiam di kelas. Dia cenderung tidak banyak berkata – kata. Namun, dalam diamnya ternyata dia dapat memahami seluruh penjelasan dari bapak – ibu guru di kelas. Dia selalu mengerjakan pekerjaan rumah dengan baik dan benar. Dari kebisaanya tersebut, dia bahkan menjadi sumber jawaban dari pekerjaan rumah di kelas. Ulangan hariannya selalu di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) bahkan tidak sedikit yang mencapai nilai sempurna 100. Pada saat Penilaian Akhir Semester, hampir tidak ada yang nilai yang di bawah 80.

Ridho merupakan salah satu teman mereka bertiga. Dia sangat pendiam dan cenderung memiliki kepribadian introvert. Dia masih bisa berinteraksi dengan baik bersama orang lain. Hanya saja, setelah menghabiskan waktu berkumpul dengan teman - temannya, dia akan membutuhkan waktu menyendiri untuk kembali mengembalikan energinya. Dalam mengikuti pembelajaran di kelas tidak bisa maksimal karena ketertutupan pribadinya. Dia akan sangat senang ketika ada mata pelajaran seni budaya. Dia akan berkreasi dengan imajinasinya. Dan hasilnya selalu yang terbaik di kelasnya.

Dari realita di atas, dapat terbaca bahwa, setiap anak itu mempunyai kelebihan dan kekurangan masing – masing. Kita tidak bisa mendefiniskan kalau seorang yang berprestasi itu hanya aspek akademik saja. Namun dari keseluruhan aspek yang dinilai. Sehingga sudah tepat jika kurikulum 2013 tidak menyediakan kolom ranking (peringkat kelas) di dalam raport.

Ranking akan mematikan bakat siswa. Karena ketika dia bagus dalam berpidato, bernyanyi, mengerjakan prakarya namun tidak maksimal di mata pelajaran yang penilaiannya cenderung hanya aspek kognitif dianggap tidak berprestasi. Padahal mereka sangat punya potensi untuk mengembangkan bakat tersebut. Dimana suatu saat nanti, dia tidak membutuhkan itung – itungan aritmetika, rumus pitagoras atau hukum paskal. Yang mereka butuhkan adalah dukungan baik moral maupun spiritual dalam mengembangkan bakatnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

waaah .. keren ulasannya.. jempol lima nggih.. lanjuut

07 Jan
Balas

Terima kasih, semangat selalu

07 Jan

Aamiin

07 Jan

Tiap anak memiliki kelebihan dan kekurangannya masingmasing. Ada yang unggul dalam satu hal namun lemah dalam hal lain. Sama juga seperti kita yang tidak bisa mengajarkan semua mata pelajaran, karena kita hanya menguasai mata pelajaran yang kita ampu. Hal ini yang sering tidak kita sadari, bahkan cenderung ingin memaksakan kehendak agar anak mampu menguasai semuanya. Mantaf...Pak Guru. Tulisan ini mampu mengingatkan kita bahwa tiap anak berbeda. Semoga sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah..., Pak Guru.

05 Jan
Balas

Betul sekali, terima kasih telah memberi kometar dan wejangannya.

05 Jan

Mantul pak guru

06 Jan
Balas

Hehehehe

06 Jan



search

New Post