Pentigraf

Dia yang dikhawatirkan dan dicemaskan oleh bapak ibunya, keluarga serta orang-orang dekatnya telah menghapus kecemasan semua orang terutama orang tuanya. Dialah Safitri Agmalia . Bagaimana tidak ! Dia lahir prematur belum genap sembilan bulan dengan berat badan 14 ons. Lahir tanpa didampingi bapaknya yang ketika itu harus kerja diluar pulau.Malangnya lagi bayi kecil yang hanya sebesar botol itu ketika lahir berwarna kuning yang dianggap kurang cahaya matahari sehingga terpaksa harus dimasukkan di dalam inkubator selama 40 hari. Ibunya juga belum bisa bersamanya karena kondisi kesehatannya yang masih lemah.

Tuhan memberikan kasih sayang dan pertolongan pada bayi kecil mungil yang tak berdosa ini. Uluran tangan tim medis, saudara-saudara, dan tetangga yang terus membantunya tanpa kenal lelah akhirnya membuahkan hasil. Safitri bayi prematur diperbolehkan pulang. Semua sanak saudara merasa senang dan bernafas lega.

Bapaknya pulang dan berjanji untuk merawat anaknya dengan sepenuh jiwa walau ia harus kehilangan pekerjaan. Baginya keluarga adalah harta yang terindah . Ia akan selalu disisi istrinya dan melanjutkan hidup dengan tabungan yang ia miliki untuk membangun sebuah keluarga. Bapak-ibu Safitri merawat Safitri dengan sangat sabar , penuh kasih sayang dan selalu berdoa agar anaknya bisa tumbuh normal sesuai usia perkembangannya. Setiap bulan mereka selalu berkonsultasi pada dokter dan melakukan terapi bayi. Safitri tumbuh normal dan kini ia sudah berumur tujuh tahun. Ketakutan mereka terhadap putri cantiknya yang merupakan anak pertama buah perkawinannya hilang. Bima dan Nana bahagia . Perjuangan mereka tidak sia-sia. Bima dan Nana bertepuk tangan menyaksikan anaknya menyanyi di panggung pentas anak. Terima Kasih Tuhan. Kau telah menganugerahi Safitri suara bagus.