Jony Hartanto

Terlahir dan diperingati seluruh rakyat Indonesia setiap tanggal 1 Juni . Mengambil jurusan Bahasa ketika di SMA sebagai passion. Sempat berhenti me...

Selengkapnya
Navigasi Web
DINI ANDINI, DINA ANDANA

DINI ANDINI, DINA ANDANA

BAGIAN 6

BAGIAN 6

Beruntunglah, tak lama kemudian ada orang yang mengenalnya dan membawanya pulang. Andin tersadar dirinya sudah ada di rumah. Ia bercerita jika ada orang yang hendak menculiknya. Andin bercerita sambil menggigil ketakutan.

Setelah kejadian itu badannya menjadi panas dan tiap kali ia mengimgat kejadian itu ia akan menggigil , nafasnya menjadi sesak dan pingsan. Penyakitnya diperparah lagi jika kini ia berpikir berat atau melihat sesosok laki-laki besar dan berkumis, ia akan ketakutan dan pingsan.

Andin terpaksa berhenti sekolah. Ia menjadi penakut dan tidak berani keluar rumah. Ia tumbuh menjadi seorang gadis yang kurang pergaulan. Hidupnya hanya berkutat pada rumahnya saja. Sehar-hari ia hanya menyulam dan jika bosan ia akan melukis. Andin yang dulu nampak cantik sekarang berubah lusuh , kuno dan bodoh. Teman-teman dan bahkan anak-anak kecil selalu mengolok-ngoloknya. Andin hanya diam saja dan hanya bisa menangis. Ia menjadi tipe yang sensitive, terbawa perasaan dan tiba-tiba seperti orang asma lalu pingsan. Bapak dan ibunya berusaha menutupi semua masalah keluarga mereka jangan sampai Andin ikut menanggung beban pikiran orang tuanya.

Seluruh keluarga sangat menyayangi Andin terutama adiknya, Dina. Andin menganggap Dina sebagai dewi penolong yang selalu menjaga dan menyejukkan hatinya. Dina selalu mengerti dirinya dan membesarkan hatinya. Dina memang berbeda dengan dirinya. Dia lebih pemberani dan tidak mau kalah dengan laki-laki. Siapapun akan dilawan jika menghina kakaknya. Dia bahkan sering menyuruh kakaknya melawan mereka yang sering mengejeknya.

Dina yang sudah mulai remaja sangat kasihan pada kakaknya. Ia ingin mengembalikan kepercayaan diri kakaknya. Kakaknya harus mengerti keadaan di luar sana. Ia berpikir kakaknya sudah dewasa dan tidak perlu ada ditakutkan lagi . Sedikit demi sedikit Dina mengajak kakaknya sekedar jalan-jalan. Pada minggu pagi ketika mereka asyik berjalan-jalan mereka melihat seorang laki-laki sedang menggoda dan menakut-nakuti seorang gadis. Melihat pemandangan itu, Dina langsung mengambil sebatang kayu dan memukulkannya. Sontak laki-laki itu kaget dan ia berbalik menyerang Dina. Melihat adiknya dalam keadaan tak berdaya , Dini mengambil sebatang bambu dan berlari memukuli laki-laki itu. Mereka bertiga kemudian memukuli laki-laki itu. dan berteriak minta tolong. Spontan laki-laki itu kabur melarikan diri.

Salam Literasi

Rembang, 6 Juli 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post