Jony Hartanto

Terlahir dan diperingati seluruh rakyat Indonesia setiap tanggal 1 Juni . Mengambil jurusan Bahasa ketika di SMA sebagai passion. Sempat berhenti me...

Selengkapnya
Navigasi Web
DINI ANDINI, DINA ANDANA

DINI ANDINI, DINA ANDANA

BAGIAN KE 5

Andin terbangun dan ia melihat bapak dan ibunya masih terlelap. Ibunya terbangun setelah Andin menggoyang-goyangkan tubuhnya. Saroh meraba dahi dan tubuh Andin. Badannya tidak panas lagi. Bapaknya menyusul terbangun. Harjo merasa lega anaknya sudah sehat lagi.

Andin tumbuh sehat seperti anak-anak lainnya. Orang tuanya selalu mengawasi Andin sehari-hari. Diusianya yang menginjak delapan tahun Andin mempunyai seorang adik perempuan. Orang tuanya memberi nama “ Dina Andana”. Orangtua Andin tidak perlu merasa kuatir lagi karena nenek Andin tinggal bersama mereka. Kehidupan mereka cukup bahagia walau dalam keterbatasan.

Andin tumbuh menjadi sosok yang bisa dibilang sangat cantik. Ia kini terpaksa harus mengenyam pendidikan di kota kecamatan karena rumahnya yang agak jauh dari sekolah SMP. Orang tuanya tidak perlu mengkhawatirkan Andin lagi karena banyak temannya dari satu desa yang bersekolah di kota. Orang tua Andin tak menyangka nasib buruk telah menguntit anaknya hingga waktu itu tatkala ia masih belajar di kelas 3 SMP kejadian yang tak diharapkan menimpanya dan membuatnya trauma hingga sekarang.

Waktu itu hari belum begitu sore. Seperti biasa Andin harus pulang sendiri karena membantu pak Hana di ekstra melukis. Pak Hana selaku guru ekskul melukis sering meminta Andin dan beberapa temannya untuk mendampingi adik kelasnya dalam praktek melukis.

Baru beberapa meter ia berkendara , ia merasakan ada seseorang yang membuntutinya. Ya… lelaki berboncengan . Ia menambah kecepatannya dan iapun semakin takut apalagi jalan nampak sepi. Dua lelaki itu semakin dekat dengannya. Bayangan masa lalunya datang lagi. Ia menghentikan motornya dan lari sekencang-kencangnya sambil berteriak meminta tolong. Dua lelaki itu mengejar dan berhasil menghentikannya. Begitu salah seorang hendak menangkapnya tiba-tiba tubuh Andin menggigil ketakutan. Ia teringat laki-laki besar dan kumis yang hendak menculiknya ketika kecil. Nafasnya tiba-tiba menjadi tersengal-sengal dan matanya melotot. Ia lalu terjatuh dan pingsan. ………. BERSAMBUNG

SALAM LITERASI

Rembang, 5 Juli 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post