jujur

BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAAHIIM Menulis akan bernilai "ibadah" jika apa yang disampaikan berupa kebaikan dan kebenaran. Fastabiqul Khairat !!...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pentigraf 01  'DOSEN KILLER'

Pentigraf 01 'DOSEN KILLER'

Pentigraf 01 "DOSEN KILLER"

Seperti biasa setiap pagi wisma Muthmainnah selalu kasak-kusuk dan sibuk beres-beres bersiap untuk ke kampus. Dari sepuluh penghuni wisma hampir separoh akhwat kuliah pagi. Selebihnya ada yang berencana ke rental ngetik makalah, ada yang meringkas diktat, ada yang menyelesaikan hafalan untuk di setor setiap habis magrib. Setelah semua siap kami berlima berangkat. Meski perginya sama namun tempat kuliah berbeda-beda. Samar-samar dari kejauhan sudah terdengar pekik klakson biskota serta dentuman musiknya. Satu belokan lagi sampailah kami di jalan besar.

Dari jauh sang kondektur terlihat melambaikan tangan ke arah kami. Kami pun segera melompat naik. Bis masih kosong. Belum ada penumpang. Kami berebutan mencari temat duduk. Sambil ketawa dikulum-kulum. Mumpung belum ada orang. Belum sempat menghenyakkan pantat ke kursi sang sopir telah melaju dengan tarikan kencang. Sree...tt, tindakan ini membuatku sempoyongan dan hampir terjatuh. Pengalaman setiap pagi membuat aku terlatih, terus dengan sigap berpegangan kuat pada tonggak besi yang berjejer dalam bis. Begitulah sang sopir yang tak segan memacu layaknya balap mobil dan hampir tak memperhatikan faktor keselamatan penumpang. Syukurnya masih pagi dan jalanan ke kampus masih sepi. Sehingga tak terjadi salip-menyalip antar biskota. Lebih kurang lima belas menit gerbang kampus pun terlihat dan setelah satu tanjakan panjang akhirnya kami pun turun dan berpisah menuju tempat kuliah masing-masing.

Jam pertama dimulai pukul 07.30 WIB . Aku berjalan setengah berlari menuju gedung E. Masih bersisa dua menit lagi. Gedung E terletak di sebelah Timur Gedung Rektorat. Satu menit kemudian aku sampai dan langsung masuk ruangan beriringan dengan teman-teman yang juga baru datang. Kulihat Prof. Ferdinal muncul dari arah parkiran berjalan memasuki ruangan. Teman-teman yang masih nongkrong di teras segera mengikutinya. Beliau terkenal sebagai dosen killer. Disiplin dalam hal waktu. Satu lagi, suka kuis dadakan. Tak berselang lama beliau sendiri menutup pintu gedung. Benar saja, setelah mengucapkan salam, bertanya kabar, dan bla-bla-bla, “Silahkan keluarkan kertas selembar, sesuai aturan saya setiap menyelesaikan satu bab mata kuliah...” dengan tenangnya beliau bertutur. Tidak lama terdengar ketukan pintu. Seorang mahasiswa datang terlambat. Sambil mengucap salam sang mahasiswa membuka pintu, namun secepat itu pula Prof. Ferdinal menyahut, “Waalaikumussalaam....Silahkan, tutup pintu dari luar...”

# Nostalgia tak terlupakan

Rinai Temaram, 18/06/2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aduh pak dosennya.

19 Jun
Balas

Wow...pak Dosen..

19 Jun
Balas



search

New Post