jujur

BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAAHIIM Menulis akan bernilai "ibadah" jika apa yang disampaikan berupa kebaikan dan kebenaran. Fastabiqul Khairat !!...

Selengkapnya
Navigasi Web
WELCOME MAJALAH LITERASI INDONESIA

WELCOME MAJALAH LITERASI INDONESIA

WELCOME MAJALAH LITERASI INDONESIA

# Bismilaahirrahmaanirrahiim

# Era Literasi Digital

Launching Majalah Literasi yang diadakan tadi pagi Jumat, 12 Juni 2020 hampir bersamaan dengan Ujian Semester II kelas 7 dan 8 di MTsN Padangpanjang tempat penulis mengajar. Setelah dipertimbangan akhirnya penulis memilih untuk mengikuti live streamingnya di chanel youtube Media Guru Indonesia (MGI).

Biasanya kegiatan Launching selalu difokuskan di suatu tempat. Demikian juga awalnya Launching Majalah Literasi Indonesia seyogyanya dilaksanakan di Singapore pada akhir Februari 2020 bersamaan dengan kegiatan Jelajah Literasi Media Guru di Singapore dan Malaysia sebagaimana info dari CEO M. Ihsan tetapi berhubung situasi Pandemi maka MGI memutuskan untuk mengadakannya secara online dengan harapan akan lebih banyak orang yang hadir dan mengikuti acara ini dan akhirnya bisa menjadi bagian dari keluarga besar Media Guru dan Majalah Literasi Indonesia.

Acara yang diadakan oleh MGI selalu diminati bukan hanya dari kalangan guru saja tetapi juga diminati oleh mahasiswa, siswa, dosen, pengawas, widyaiswara, dokter, pengusaha, pak camat, perawat sampai polisi pun ada. Itupun terlihat hari ini peminat webinar hampir mendekati lima ratus orang tetapi ZOOM hanya bisa menampung maksimal 300 orang. Selebihnya MGI telah menyiapkan live streamingnya seperti pilihan penulis .

Pada kesempatan kali ini Webinar 4 Media Guru Indonesia (MGI) memperkenalkan Majalah Literasi Indonesia yang merupakan produk terbaru MGI yang dipersembahkan untuk memajukan literasi di Indonesia. Dengan harapan setelah para penggiat literasi mengetahui tentang majalah ini untuk selanjutnya mereka akan digerakkan ataupun diundang sebagai konstributor untuk mengisi rubrik-rubrik yang ada di Majalah, sebagaimana disampaikan oleh CEO M. Ihsan saat membuka Launching Majalah di Webinar IV tersebut.

Dalam pengantarnya CEO M. Ihsan memaparkan latar belakang lahirnya Majalah Literasi Indonesia. Awalnya Media Guru itu adalah majalah yang bernama Majalah Media Guru.id yang terbit pertama kalinya di kota Surabaya pada 22 bulan Mei 2016 bertepatan sebagai hari kelahiran Media Guru.

Awal terbentuk audiennya hanya para guru tetapi seiring waktu terus berkembang ke multi profesi. Akhirnya ‘rumah guru’ tidak cukup untuk menampung semua penulis sehingga Majalah Media Guru. id yang waktu itu penulisnya hanya guru akhirnya berkembang dan mengubah formatnya menjadi Majalah Literasi Indonesia.

Sebelum mengakhiri pengantarnya CEO M. Ihsan juga menayangkan bagian-bagian penting rubrik-rubrik yang ada dalam Majalah Literasi Indonesia yang telah dirancang oleh MGI yang menurut CEO insya Allah nantinya akan selalu diterbitkan secara rutin satu kali dalam sebulan atau bahkan bisa dua kali dalam sebulan jika banyak peminatnya. Satu lagi yang perlu dicatat bahwa Majalah Literasi Indonesia ini dapat diakses secara gratis oleh siapa saja lewat www.majalahliterasi.id.

Ungkapan penghormatan juga disampaikan oleh CEO kepada Kakanwil Kemenag Sumatera Barat bapak H. Hendri, S. Ag, M. Pd karena kepemimpinannya yang luar biasa telah mengangkat nama Sumatera Barat ke Tingkat Nasional dalam hal Literasi. Sumatera Barat berada di peringkat ke empat setelah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Namun jika dilihat dari persentase jumlah guru di masing-masing propinsi maka Sumatera Barat memiliki persentase penulis yang paling tinggi.

Tidak hanya sampai disitu CEO M. Ihsan juga mengutarakan kekagumannya tentang ribuan buku yang telah terpajang di pojok ruangan Kakanwil Kemenag Sumbar.

Selanjutnya dalam kesempatan yang sama Kakanwil Kemenag Sumbar H. Hendri, S, Ag, M. Pd sebagai Keynote speaker menyampaikan sambutan dan apresiasinya sebagai Kakanwil Kemenag Sumbar yang dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Literasi Tingkat Nasional.

Media Guru merupakan teman berjuang yang baik untuk menggerakkan Literasi di Indonesia, demikian ungkap bapak H. Hendri. Sebagai bentuk penghargaan H. Hendri juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada CEO M. Ihsan beserta MGI yang selama ini telah mencerdaskan guru-guru di Indonesia, khususnya di kawasan Sumatera Barat.

Dalam hal ini menurut bapak H. Hendri ada tiga trik yang beliau gunakan dalam memajukan literasi di Sumbar yang beliau singkat dengan Gerakan MTS yaitu : Masif, Terstruktur, dan Sistematis.

Selain itu bapak H. Hendri juga menyampaikan reward yang diberikan kepada para penulis yang telah menelurkan bukunya antara lain mendapatkan keistimewaan untuk bertatap muka langsung dengan Kakanwil tanpa protokol yang ketat (bypass), menikmati kopi pagi, siang, dan sore, serta diberi kesempatan untuk berfoto bersama Kakanwil di ruangannya.

Lebih lanjut, H. Hendri juga menuturkan betapa besar manfaat pelatihan menulis di Media Guru diantaranya guru-guru madrasah tertolong dalam memenuhi kewajibannya dalam menyusun PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) yang membutuhkan buku sebagai bukti. Selain itu guru terbantu dalam mengurus kenaikan pangkat dari IV A ke IV B yang mewajibkan guru untuk menulis.

Berikutnya ada dua pemuda Devon dan Jhon yang bertolak ingin membalas jasa guru-guru yang telah mendidik mereka selama ini sampai akhirnya mereka sukses. Mereka apresiasikan dengan memberikan dukungan dan kerjasama lewat aplikasi SOLV kepada Majalah Literasi Indonesia sehingga majalah ini bisa gratis dan semua orang bisa bebas mengunduhnya.

Sesi ketiga penjaga gawang literasi yakni Mas Eko Prasetyo sebagai pemimpin redaksi Majalah Literasi Indonesia juga tak kalah antusiasnya dan panjang lebar memberikan materi yang bertemakan tentang Tradisional Media VS New Media.

Dalam Era Literasi Digital kita dituntut untuk mengubah mindset kita meninggalkan gaya konvensional. Dimana rasanya baru kemaren kita masih menonton televisi, mendengarkan radio, membaca koran tetapi zaman sekarang kita memasuki era ketika anak-anak tidak lagi mengkonsumsi televisi tetapi menurut survey yang dikutip dari majalah KOMPAS lebih dari 15 % mereka mengkonsumsi media YOUTUBE, sementara radio digantikan oleh poncas (Aiphone Procasting), yang paling real adalah perusahaan koran banyak yang ditutup karena tidak bisa menjawab tantangan zaman. Demikian paparan dari mas Eko.

Kemudian beliau pun menambahkan bahwa di masa lalu orang baca koran di Minggu pagi sambil minum kopi, tetapi yang terjadi sekarang adalah orang mengakses begitu cepat facebook, twitter, instagram, dll. Kita memasuki era evolusi dari media tradisional menuju media baru.

Dulu orang menulis di koran versi cetak sudah dipandang prestisius tetapi sekarang yang dipandang luar biasa ketika seseorang menulis di media sosial kemudian viral. Karakteristik yang dimiliki oleh media baru yang tidak dimiliki oleh media tradisional tergambar pada penjelasan berikut .

Karakteristik Media Tradisioanal antara lain :

1. Media tradisional atau konvensional sifatnya terbatas

2. Media tradisional atau konvensional bersifat satu arah

3. Menggantungkan pada indera, seperti media cetak (penglihatan), radio (pendengaran), media film (Penglihatan dan pendengaran)

4. Untuk menjadi wartawan harus melalui pelatihan khusus.

Karakteristik New Media antara lain ;

1. Media baru bersifat interaktif, bisa berinteraksi langsung dengan penulisnya, ex. bisa mengkritik.

2. Audiens bisa memberikan umpan balik sehingga kualitas tulisan terukur, tulisan jelek perlahan semakin bagus setelah mendapat kritikan dan masukan.

3. Bisa mengintegrasikan semua aspek yang ada di media-media lama. Ketika kita menulis di Majalah Literasi Indonesia otomatis akan terkoneksi ke media gurusiana, facebook media guru , dll. Ini kekuatan media baru sesungguhnya.

4. Orang-orang berbagi informasi

5. Pembaca tidak terbatas

Visi Majalah Literasi Indonesia adalah memberikan pendidikan literasi atau media informasi kepada para penulis sehingga tercapai tujuan menulis yakni agar dibaca orang bukan malah ditertawakan orang.

TIM Media Guru sebagaimana disampaikan oleh mas Eko akan menjamin pemuatan tulisan para penulis dalam kelas menulis Majalah Literasi Indonesia dengan mendampingi para penulis diantaranya saat sesi bedah tulisan nanti sehingga akhirnya menghasilkan tulisan yang berkualitas.

Sebelum sesi tanya jawab bapak Abdur Rohman (Redpel MediaGuru) turut memberikan pencerahan tentang Fotografi jurnalistik. Bagaimana komposisi, teknik, unsur-unsur yang membangun dalam sebuah foto, jenis-jenis fotografi beserta ruang lingkupnya, dll sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan tulisan yang akan kita muat.

Bagaimana sebuah foto bisa mewakili atau menceritakan tentang isi dari tulisan kita. Bagaimana pula kaidah (pondasi) sebuah fotografi jurnalistik, angle (posisi pengambilan foto), dan lain-lain yang sangat-sangat bermanfaat sekali bagi seorang calon jurnalis. Termasuk tips dari bapak Rohman yaitu mencari sudut pandang atau komposisi yang pas saat berfoto.

Terakhir, moga saja penulis bisa ikut dalam pelatihan menulis literasi yang sedang diekspose oleh MGI dengan harapan bisa menggerakkan Literasi di sekolah dimana penulis mengajar. Aamiin. Salam Literasi !!

Kota Hujan, 13/06/2020

# Selamat datang Majalah Literasi Indonesia

# Moga ALLAH SWT meredhoi dan menjadi amal sholeh bagi kita semua...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap reportase nya ibu. Lengkap dan detail. Sukses ibu

14 Jun
Balas

trm ksih bu

06 Aug
Balas

Keren Bu. Reportase Webinar 4 yang komplit. Salam literasi

14 Jun
Balas

Terima kasih, masih harus banyak belajar bu...

14 Jun

Mantab,reportasenya,Bu.

14 Jun
Balas



search

New Post