Whatsapp

Akhirnya handphone baru bisa dipergunakan. Warnanya hitam, tinggi, mulus tanpa cacat. Ganteng sekali menurutku. Berhubung aku malas mengaktivkan simcard baru, maka chip di imo abal abal watch phonenya aku bongkar. Click..aktif.

Ternyata ribet ketika aktivasi karena harus membuat google account. Aku lupa mengisi data dengan apa adanya. Jadilah si google tahu kalau adik masih underage alias dibawah umur.

Apapun yang dia lakukan akan terlapor masuk emailku. Misalnya download games atau penambahan aplikasi lainnya. Nah...yang seru tuh ketika download whatspp. Adik sibuk cara memasang foto, membuat status, menambahkan kontak dan sebagainya.

Kontak di hape dia cuma ada tiga, aku, kakaknya dan keponakannya. Kuota sengaja tidak aku isi jadi dia tetring melalui jaringanku. Disitulah dia mulai bereksplorasi, segala chatt dan foto dia kirim ke hapeku. Ya sudahlah barang baru.

Sore itu aku masih duduk depan laptop karena beberapa bahan ajar harus masuk google classroom, Tiba tiba adik datang dan melingkarkan tangan kirinya dipundakku.

“Kok Bunda tidak whatsapp Aku sih?”ucapnya manis sambil menyenderkan kepalanya dibahu kananku.

Aku sontak tertawa dan menghentikan ketikan jemariku.

“MasyaAllah Adik.....Kan Adik depan mata, kalau ada apa apa, Bunda langsung bilang ga usah pakai WA.” Jawabku sambil tertawa.

Adik terkekeh manja sambil mencium pipiku, berlalu masuk kamar sambil membawa hapenya.

OMG....tuh anak yaa....

#Tantangan menulis Gurusiana hari ke-6

Jakarta, 22 April 2020