JULI ARNIWITA

Berasal dari Sungai Penuh,Jambi.Mengajar di PAUD Terpadu Islam Amanah/ Mengelola Yayasan Amanah Ummat di Kota Sungai Penuh. Assesor BAN PAUD dan PNF Provinsi Ja...

Selengkapnya
Navigasi Web
Silaturahim 2 Syawal (Bagian I)

Silaturahim 2 Syawal (Bagian I)

Semua sudah Allah atur. Ketika suatu niat belum mampu diaplikasikan ternyata Allah punya cara tersendiri.

Sore itu tepat dilebaran II sedikit mendung. Tetamu dari pagi tak henti hadir di rumah sederhana kami. Mencicipi penganan lebaran yang juga sederhana. Walau sederhana tidak mengurangi rasa bahagia yang luar biasa. Saling beramah tamah, melempar senyum dan tawa. Tak kalah ketika sesi foto yang ujung-ujungnya diupploud di grup WA dengan maksud untuk mengabarkan keberadaan agar bisa disiasati waktu kunjungan. Supaya tidak menumpuk di satu rumah yang sama-sama jadi tujuan kunjungan.

Agar tidak membuat repot tamu yang datang, tidak berulang mengetuk dan memanggil, sengaja daun pintu ditutup agar ketika memandangnya dari jauh tamu sudah tahu bahwa rumah tidak bertuan.

Akhirnya siap asar silaturahim bisa diawali. Target awal ingin ke rumah atasan suami. Ternyata hampir sampai ke lokasi kami selisih jalan. Akhirnya tidak terjadi kunjungan apalagi dialog di 2 Syawal itu. Allah akhirnya mengantarkan kami untuk silaturahim ke kerabat Ayah.

Waktu almarhum Ayah masih hidup beliau sering bertausiyah untuk selalu berbakti kepada kedua orang tua, baik ketika masih hidup atau tiada. Jika sudah tiada maka jalan berbakti dengan cara silaturahim dengan kerabatnya.

Sesuai hadits Rasulullah yang berbunyi:

"Sesungguhnya perbuatan baik yang paling baik adalah menyambung tali silaturrahmi kepada teman-teman bapaknya sesudah bapaknya meninggal" (HR. Muslim).

Mendung akhirnya berubah jadi rintik-rintik hujan. Semua tak menyurut langkahku untuk silaturahim. Akhirnya rumah Ibunda Rasidah jadi tujuan kami. Perempuan 85 tahun di 14 Juli ini kelihatan masih sehat dan segar, ingatannya pun juga masih segar. Keramahan masih menjadi gaya beliau. Cerita tentang tokoh Ayah mengisi pertemuan kami. Beliau bertanya keadaan keluarga dan putra-putri kami.

Jarum jam semakin beranjak dan rintik hujan tetap masih awet menemani pertemuan kami. Waktu membatasi dan kami mesti pamit untuk berlanjut ke silaturahim berikutnya.

Bersambung....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post