Juliati

Terlahir dari seorang ibu yang bernama Nurma tepatnya di Bukit Batabuh, 10 Juli 1964. Pada usia 6 tahun mulai masuk sekolah di SD Muhammadyah lirik tepatnya Jan...

Selengkapnya
Navigasi Web

Tiket Poligami VS Tiket Ke Surga

Melihat betapa banyaknya cover buku yang dishare di group MWC 7 Riau, hati Juju sangat senang. Juju terus melihat semua cover yang ada. Tangan Juju berhenti sejenak, di kedua matanya bergelayutan bulir-bulir mutiara yang siap terjun ke pipinya. Juju terpaku melihat Cover dengan judu "Tiket Poligami."

Angan Juju menerawang jauh, seakan-akan Juju merasakan suasana itu hadir kembali, ketika Juju pernah memberikan tiket poligami buat imamnya. Tidak main-main tiket itu tertera di atas kertas yang dibubuhi matrai Rp.6.000,- dan tandatangan Juju. Kejadian 32 tahun yang lalu, namun bayangan itu sontak hadir dan segar kembali dalam ingatan Juju.

Miris memang jika perempuan harus mendapatkan saingan yang juga sekaligus teman yang saling berbagi dalam menyayangi, mendampingi seorang imam dalam hidupnya. Walaupun perempuan itu tahu kalau mereka ikhlas itu adalah tiket ke surga.

Juju bukan tak setuju dengan diperbolehkannya seorang suami berpoligami dalam ajaran agama islam yang menjadi keyakinannya. Hanya saja pologami yang akan dilakukan imam Juju ini, tak sesuai dengan semua petunjuk dan ketentuab yang memperbolehkan seorang suami berpoligami.

1001 alasan kadang hadir dan selalu disuarakan oleh seorang suami yang akan berpoligami. Kami kaum perempuan kadang jadi korban karena alasan yang dibuat-buat. Jika memang ingin berpoligami kenapa semua ketentuan tak dipenuhi? Inilah yang dirasakan oleh Juju.

Apalagi saat itu, saat tiket poligami yang diberikan Juju kepada imamnya, Juju sedang hamil 6 bulan. Kehamilan Juju tidaklah mudah, sudah dua kali Juju mengalami keguguran. Sehingga pernah seorang bidan menasehati Juju "hati-hati jangan sampai keguguran yang ketiga kalinya, nanti ibu sulit mendapatkannya lagi." Kehamilan Juju saat itu adalah kehamilan yang dianggap Juju sangat sulit dan mahal. Karena kehamilan itu adalah kehamilan yang harus mendapat perawatan khusus dari seorang dokter ahli kandungan. Juju harus bolak balik Pekanbaru untuk memeriksakan kehamilannya dan membawa obat pulang untuk disuntikkan oleh bidan yang ada di kampung Juju.

Diasaat Juju harus tenang lahir dan batinnya, disaat itu pulalah Juju harus rela membuat tiket poligami buat iammnya yang sekaligus calon ayah dari anak yang dikandung Juju.

Sakit...sangat sakit. Namun Juju tetap tegar disela tangis dan deritanya. Haruskah kaum perempuan untuk mendapatkan tiket ke surga membayarnya dengan tiket poligami?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Jika memandang istri kedua dan selanjutnya sebagai saingan, saya khawatir tiket surganya dibatalkan.

25 Feb
Balas

Merinding.. Betapa kuat dan mulianya hati Juju dengan ikhlas berikan tiket itu... Semoga Juju ttp kuat, sehat dan bahagia selalu...

25 Feb
Balas

Mamang tiket ke surga itu mahal dan berat Namun itu hanya salah satu tiket saja Dan ketahuilah, itu semua terjadi sdh menjadi takdir bagi saudariku, bersabarlah !

25 Feb
Balas

Surga untuk istri yang rela dimadu ...

25 Feb
Balas

Surga untuk istri yang rela dimadu ...

25 Feb
Balas



search

New Post