Serupa tapi tak sama
Hadir di acara sekolah untuk buka bareng, suatu hal yang paling diimpikan oleh siapa saja, baik guru dan siswa atau sesama guru dan kepala sekolah. Ada rasa bahagia bisa kumpul bersama keluarga teman kerja, bersilaturrahmi dan saling mengenal satu sama lain. Demikian pula Ninuk yang masih muda, pegawai baru di sekolah favorit kelahirannya.Bersama teman mendapat tugas di depan, menutup meja makan, meliputkan semua sajian, yang sudah disusun oleh anak kepala sekolah. Ia pun merapikan dan mengisi cup ke dan minuman yang sudah ada.
Baju pink yang dipakai, nyaris menjadi sasaran tumpahan kuah, ketika tersentuh mangkok besar itu, ia pun membersihkannya dahulu sebelum melebar ke segala tempat. Tiba-tiba, teriakan datang dari sudut teras, "Ih, ada kembaran nih? sama nih dengan pak Ustadz ?" Spontan seisi ruangan tersenyum daan memandang Ninuk yang tersipu malu. Memang sih mirip, serupa tapi tak sama.
"Alhamdulillah, berarti ada yang menemani pak Ustadz ceramah nih? " geledek Doni, teman Ninuk yang sudah beranak tiga itu. gadis itu cuma mencubit lengan pria yang sudah dianggap orang tuanya itu, kesal dan malu dibuatnya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen pentigrafnya, Bunda. Salam literasi
Pak ustadz yang masih melajang akan tersipu-sipu saat mengisi ceramah.
Mantap ulasannya