Jumari Tito, S.Pd, M. Pd

Guru Madrasah Ibtidaiyah mempunyai impian sukses menjadi guru dunia akhirat. e-mail: [email protected] @FB Jumari Tito Galing @IG Jumari Tito @Tiktok Gur...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kepedulian tidak ada di Google (T.242)

Kepedulian tidak ada di Google (T.242)

Ada sebuah cerita yang menggugah jiwa, mari kita simak!

"Yang menggendong anak ini adalah seorang profesor universitas, dan bayi ini bukanlah anaknya sendiri. Tapi dia adalah dari salah satu anak mahasiswanya.

Saat selesai mata kuliah, sang profesor ditanya oleh salah satu mahasiswanya, tentang apa alasannya yang membuatnya ia melakukan hal itu?

Sang profesor menjawab "Karena aku tak ingin bayi ini terus menangis dan mempermalukan ibunya, sehingga ia nanti akan meninggalkan kuliah, dan aku berharap agar dia menjadi fokus untuk belajar, karena aku kagum dengan pengorbanan dan semangatnya dalam menuntut ilmu, sebab itu aku tak ingin ia kecewa."

Cerita di atas berbanding terbalik dengan yang saya alami waktu kuliah, teman saya membawa anak yang baru berusia 1,5 tahun, jadwal kuliah pada sore hari yaitu jam 3 sore sampai malam, sambil menggendong anaknya, dia mengikuti mata kuliah dengan nyaman, sekali-kali dia harus menyusui anaknya sambil minta ijin keluar ruangan ke dosen yang sedang memberikan mata kuliah.

Pada suatu sore, waktu kuliah berlangsung anaknya menangis, dia panik dan takut, segera menyusui anaknya di dalam kelas namun tidak juga diam, si ibu nampaknya bingung dan cemas karena mengganggu mata kuliah yang sedang berlangsung, di saat kondisi yang tidak nyaman sang dosen marah dengan berkata kalau kuliah jangan membawa anak, sangat mengganggu mata kuliah, mempersilahkan keluar kelas. betapa hancurnya perasaan teman saya waktu itu. Sejak Saat itu, teman saya mengalami trauma dan tidak membawa anaknya ke ruang kelas ketika dosen perempuan itu mengajar, namun sang suami setia menunggu di luar kampus untuk menemani anaknya sampai malam.

Sebuah pesan moral:

Demikianlah hendaknya guru/dosen, ia tidak hanya sekedar memberikan materi saja atau mentransfer pengetahuan, sebab jika anda menjadi seorang guru/dosen hanya sekedar memberikan materi saja atau mentransfer pengetahuan, maka ada saatnya anda tidak akan dibutuhkan lagi. karena nyatanya google lebih cerdas dan lebih tahu banyak hal daripada anda!

Namun, jika anda menjadi guru/dosen yang juga mentransfer adab, akhlak, ketaqwaan, kepedulian dan keikhlasan anda akan selalu dibutuhkan. Karena Google tidak memiliki itu semua!"

=================================================================

Garahan, 16 Agustus 2024 / Jum'at, 13 Safar 1446 H, 07.46 WIB

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap surantap ulasannya Mas ustadz. Saya pernah ngalaminya saat bertugas sebagai guru. Membawa anak ke dalam kelas saat mengajar. Karena kita bersepakat tidak pakai pengasuh. Siapa yang tidak terlalu padat jadwal ngajar, harus berkenan ngasuh anak nyambi ngajar. Sekarang anaknya sudah merantau kuliah di Al Azhar Cairo. Ternyata dampaknya sangat positif terhadap tumbuh kembang inteligensi anak.. hehe. Sukses selalu

16 Aug
Balas

Alhamdulillah semoga anak Sholih yang ada di Cairo menjadi orang sukses dunia akhirat

17 Aug

Contoh yang sungguh mulia. Makasih ceritanya, Pak.

20 Aug
Balas

Mantap banget. Sukses selalu untuk Bapak

16 Aug
Balas

Terima kasih Opa Sun

17 Aug

Mudahkan urusan saudaramu, maka Allah mudahkan pula urusanmu. Terima kasih untuk nasihatnya dalam cerita ini.

16 Aug
Balas

Sama-sama bunda, salam sukses selalu

17 Aug

Mudahkan urusan saudaramu, maka Allah mudahkan pula urusanmu. Terima kasih untuk nasihatnya dalam cerita ini.

16 Aug
Balas

Oma jg punya tmn kuliah, saat uji semester dia br sj melahirkan. Mk bayi dibawa dititipkan ibunya yg duduk di rmh penjaga sklh. Wkt menyusui dia izin keluar & diizinkan. Bahkan tmn2 kuliahnya mensupport semua. Skrng anak itu sdh dewasa

16 Aug
Balas

Puji tuhan Oma, semoga beliaunya menjadi orang sukses

17 Aug

Sikap yang bijak, tidak semua orang bisa

16 Aug
Balas

bahkan saya sendiri pak

16 Aug

Saya sendiri belum tentu seperti dosen A pak

16 Aug

Masya Allah, alangkah baiknya manusia yaitu orang orang yang punya hati dan perasaan. Google bisa menjadi sumber pengetahuan tetapi bodoh dalam berprilaku maupun bermoral. Salut dengan tulisan ini pak Jumari

16 Aug
Balas

Terima kasih Pak yang selalu memberikan support kepada saya

17 Aug



search

New Post