Lala dan Romi (T.430)
Bab 9 – Rencana Baru Ular Saka
Malam mulai larut di hutan yang baru saja merayakan persatuannya. Cahaya bulan mengintip malu-malu di balik awan tipis. Sementara itu, di tempat tersembunyi yang gelap dan lembap, Saka, si ular licik, menggeliat-geliat sambil menggeram.
"Tak mungkin mereka melupakan apa yang sudah kulakukan," gumamnya dengan suara serak. "Aku harus membuat kekacauan lebih besar!"
Saka mengumpulkan beberapa hewan yang selama ini merasa iri terhadap ketenaran Romi dan kebaikan Lala. Ia membisikkan kata-kata licik ke telinga-telinga mereka.
"Kalian tidak lihat? Romi dan Lala hanya ingin menjadi pemimpin! Mereka ingin menguasai hutan ini! Apa kalian mau diperintah oleh lebah kecil dan rubah bekas sombong?" bujuk Saka.
Beberapa hewan, yang hatinya masih mudah terbakar iri dan amarah, mulai terpengaruh. Seekor burung hantu tua mengangguk pelan, lalu seekor tikus hutan juga ikut-ikutan.
"Bagaimana rencanamu, Saka?" tanya si tikus dengan suara berbisik.
Saka tersenyum licik.

"Kita sebarkan desas-desus bahwa Romi dan Lala diam-diam menyimpan makanan untuk diri mereka sendiri. Mereka pura-pura baik, padahal mencuri dari kalian!"
Mereka semua tertawa kecil dalam kegelapan. Tanpa membuang waktu, rencana kotor itu mulai dilaksanakan. Malam itu juga, mereka menyusup ke tempat penyimpanan makanan di tengah hutan dan membuat kekacauan membalikkan keranjang buah, menjatuhkan biji-bijian, dan merusak kantong-kantong madu.
Keesokan paginya, ketika para hewan bangun dan melihat kekacauan itu, mereka langsung panik.
"Siapa yang melakukan ini?" teriak seekor rusa.
"Semua cadangan makanan kita rusak!" jerit kelinci kecil.
Lalu, seperti yang direncanakan Saka, beberapa hewan mulai bergosip,
“Aku dengar Romi dan Lala semalam ada di sekitar sini,” bisik si tikus hutan.
"Tidak mungkin... tapi... siapa tahu?" jawab seekor kura-kura, ragu.
Desas-desus itu cepat menyebar, jauh lebih cepat daripada kabar gembira yang mereka bagikan kemarin. Romi dan Lala, yang baru saja selesai membuat sarapan bersama di bawah pohon, heran melihat suasana yang berubah.
"Ada apa ini?" tanya Romi.
Seekor gagak yang dulu bersahabat dengan mereka kini menatap curiga.
"Kau dan Lala, bukan? Kalian mau mengambil semua makanan untuk kalian sendiri?"
"Apa? Tentu saja tidak!" jawab Lala sambil terbang gelisah.
Romi mengangkat tangannya.
"Tenang dulu! Mari kita selidiki ini bersama-sama. Jangan biarkan tuduhan tanpa bukti memecah kita lagi."
Tetapi kali ini, keraguan sudah mulai bersemi di hati beberapa hewan. Meskipun masih ada yang percaya pada Romi dan Lala, tidak sedikit yang mulai ragu.
Dari balik semak-semak, Saka mengintip sambil menahan tawa.
"Kali ini, kau tak akan mudah membersihkan namamu, Romi," bisiknya puas.
Namun Romi tak berniat menyerah begitu saja. Bersama Lala, mereka bertekad membuktikan kebenaran dan mengungkap siapa dalang di balik kekacauan ini.
Perjalanan membongkar fitnah pun dimulai...
=========================================================
Garahan, 29 April 2025 / Selasa, 30 Syawal 1446 H, 07.59 WIB
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mas, saya ingin denger Mas membawakannya dengan story telling ya... Unggah di FB ya...keren ini
Insyaallah bu, saya akan mmepelajari story telling