Lala dan Romi (T.441)
Bab 20 – Janji untuk Masa Depan
Hari berganti senja. Langit hutan dihiasi warna jingga keemasan, seolah turut merayakan kebahagiaan para penghuninya.
Romi duduk di depan sekolah bersama Lala. Mereka berdua memandangi anak-anak hewan yang masih berlarian riang, bermain di halaman sekolah baru.

"Siapa sangka, Lala?" kata Romi, suaranya pelan tapi penuh rasa syukur. "Dulu aku hanya lebah kecil yang ingin membantu teman-teman. Kini kita punya sekolah untuk semua makhluk hutan."
Lala tersenyum hangat. "Semua ini berkat hatimu yang besar, Romi. Dan kerja sama kita semua. Kita telah belajar bahwa dengan kebaikan dan persatuan, apa pun bisa kita capai."
Mereka terdiam sejenak, menikmati angin sore yang sejuk. Di kejauhan, rusa-rusa muda mencoba belajar membaca tulisan di papan sekolah. Burung-burung kecil berlatih menghitung dengan biji-bijian.
Saka si ular, yang dulu licik, kini mengajari anak-anak tentang tanaman obat di hutan. Ia benar-benar berubah menjadi sosok yang bijak.
Melihat semua itu, hati Romi terasa penuh. Ia tahu, perjalanan ini bukan hanya mengubah dirinya, tapi juga seluruh hutan.
Tiba-tiba, terdengar suara genderang kecil. Rusa tua berdiri di tengah lapangan sambil memegang tongkat kayu sebagai mikrofon. Ia mengundang semua hewan untuk berkumpul.
"Hari ini kita telah memulai sesuatu yang besar," kata Kancil dengan suara lantang. "Tapi perjalanan kita tidak berhenti di sini. Ini baru permulaan. Mari kita buat janji bersama."
Semua hewan berdiri membentuk lingkaran besar. Tangan-tangan kecil, cakar, dan sayap saling bergandengan.
Di tengah lingkaran, Romi dan Lala memimpin pengucapan janji:
"Kami berjanji akan menjaga hutan ini," "Kami berjanji akan saling membantu dan menghormati," "Kami berjanji akan terus belajar, tumbuh, dan menyebarkan kebaikan."
Suara mereka bergema di antara pepohonan, mengalun seperti nyanyian.
Di atas mereka, burung hantu tua mengepakkan sayapnya, menyebarkan bunga-bunga kecil dari ranting.

Sore itu menjadi saksi janji suci para penghuni hutan: janji untuk hidup dalam persahabatan, pengetahuan, dan kasih sayang.
Saat malam mulai turun, lampu-lampu kecil dari kunang-kunang menghiasi sekitar sekolah.
Romi memandang Lala dan berkata, "Selama kita menjaga hati kita tetap baik, hutan ini akan selalu penuh keajaiban."
Lala mengangguk, matanya bersinar. "Dan kita akan selalu punya mimpi baru untuk dikejar bersama."
Mereka tertawa kecil, penuh harapan.
Di dalam hutan yang damai itu, sebuah masa depan cerah pun lahir. Dan petualangan baru menanti di setiap sudutnya.
Tamat
===================================================================
Garahan, 10 Mei 2025 / Sabtu, 12 Dzulqo'dah 1446 H, 07.55 WIB

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar