Jumari Tito, S.Pd, M. Pd

Seorang guru Madrasah Ibtidaiyah AL-Amin Garahan Kecamatan Silo Kabupaten Jember Jawa Timur, mengabdi untuk Agama dan negara semata-mata mencari Ridho Allah SWT...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tadarus Pertama yang mengecewakan (T.89a)

Tadarus Pertama yang mengecewakan (T.89a)

Adzan Isyak berkumandang di Masjid Sabilal Muhtadin, Fathir mengajak ayahnya untuk segera ke Masjid karena malam ini malam pertama Sholat Tarawih, sang ayah beranjak dari tempat duduknya di teras menuju lemari untuk mengambil sajadah, sajadah pun di letakkan dipundaknya

"Fathir ayo kita berangkat ke Masjid" ayah langsung keluar rumah menunggu fathir yang sedang mengambil Wudhu', sambil berlari Fathir menghampiri ayahnya yang sudah menunggu.

"Ayah setelah sholat Isya' kan langsung sholat Tarawih, setelah Sholat Tarawih kan Tadarus Al-Quran, bolehkah Fathir ikut Tadarus Al-Qur'an ayah?"

"Alhamdulillah, sangat boleh nak, Fathir mengajinya Al-Qur'an bukan Iqro' lagi kan?"

"Iya ayah, saya ingin Tadarus Al-Qur'an di Masjid"

ayah mengangguk dan mengusapkan kepala Fathir, Fathir baru kelas 3 sekolah di Madrasah Ibtidaiyah sudah ingin Tadarus Al-Qur'an di Masjid.

Sholat Isyak dan Sholawat Tarawih sudah selesai, yang mau Tadarus Al-Qur'an sudah mengambil posisi membentuk lingkaran kecil, Sebelum Tadarus Al-Qur'an, Pembacaan Tawassul terlebih dahulu selanjutnya Tadarus Al-Qur'an di mulai, Fathir yang baru pertama mengikutinya agak kerepotan mengikuti bacaan Al-Qur'an, selalu bertanya kepada ayahnya sampai dimana bacaannya, ayahnya tersenyum membimbing dengan setia bacaan yang sedang berlangsung. Fathir harus sabar menunggu gilirannya, ayat demi ayat di ikuti sampai orang kedua mengaji sedangkan Fathir berada di urutan ketiga dan tibalah giliran Fathir mengaji, namun alangkah kecewanya Fathir ketika mau Tadarus pertamanya, mikrofon di ambil oleh Pak Amel diberikan kepada anaknya Amel karena ingin juga Tadarus, sedih tentu lah yang dirasakan oleh Fathir, ayahnya juga memberi pengertian kepada Pak Amel untuk membudayakan antri, akan tetapi pak amel tidak mengubrisnya karena alasan anaknya mau tidur.

"Ayah kenapa main serobot ya yah?" tanya Fathir

"Gak apa-apa, biarkan amel mengaji dulu" kata ayahnya menenangkan Fathir

"Tidak seperti itu yah, kan harus antri ngajinya, tidak boleh main serobot" Fathir kelihatan kesal

"Iya ayah mengerti, kelakuan seperti itu jangan di tiru dan jangan terulang lagi, Insyaallah ayah akan memberi pengertian kepada Pak Amel" Ayahnya memegang paha Fathir agar sabar

"Kalau seperti ini, Fathir tidak mau Tadarus yah" Fathir terus menggerutu

"Lha kalau Fathir tidak Tadarus, siapa yang rugi? nanti Fathir tidak dapat pahala berllipatganda di Bulan Puasa ini, Sabar ya?". Ayahnya terus memberi nasehat agar Fathir terus melanjutkan Tadarus Al-Qur'annya.

Amel pun selesai Tadarus, Mikrofonnya diberikan kepada Fathir oleh Pak Amel mulailah Fathir mengaji Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 50 dengan bacaan yang masih kurang lancar, namun dia berani mengaji memegang mikrofon, luar biasa sekali. Ayahnya berada di sampingnya terus membimbing agar bacaannya lancar sampai makrak berikutnya. Ayahnya juga Tadarus setelah Fathir selesai mengajinya, Yahnya tadarus hanya satu makrak saja mengingat yang mau mengaji masih banyak termasuk anak-anak yang ngantri nunggu giliran.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sabar ya, Fatir. Keren ni, sudah berani ngaji di mic hehe.... Cerita yang asik, Pak

12 Mar
Balas

hehehe terima kasih bunda erna, salam sukses juga buat bunda

12 Mar



search

New Post