Jumaroh mustiko

Guru SD Lereng Gunung Sumbing...

Selengkapnya
Navigasi Web

BERMUNAJAT DI KEHARAMAN DUA KOTA

Sore yang tak pernah aku lupakan sepanjang hayatku, mendarat dengan selamat di Changi Airport, Singapura. dengan pesawat Silk air. Sungguh perjalanan yang sangat menegangkan, sebab ini kali pertama aku naik pesawat terbang. Ya maklumlah sebagai PNS golongan III, pergi luar negeri dengan biaya sendiri tentulah suatu anugerah yang tak terhingga dari Alloh SWT, apalagi saya didampingi oleh dua orang yang sangat dekat denganku yaitu ibu kandungku dan ibu mertuaku.

Memang ke Singapura, tetapi tidak untuk shopping apalagi jalan-jalan bertamasya, akan tetapi hanya transit pesawat untuk melanjutkan perjalanan ke tanah suci yaitu Mekah dan Madinah via Singapore Airline yang akan take off pukul 24.00 . Hampr empat jam kami menunggu, tetapi tidak membosankan sebab kami bertiga bisa jalan-jalan di bandara sambil membuang rasa penat, foto-foto dan tentunya berbincang-bincang dengan teman seperjalanan dari kota Semarang.

Ibuku masih cukup muda untuk melakukan perjalan jauh, tetapi yang menjadi tantangan yang cukup menguras energi adalah ibu mertuaku yang sudah tua dan harus dibantu dengan kursi roda dalam aktivitasnya. Ah mata ini ternyata mengantuk juga di tengah megahnya Changi Airport, tetapi jam telah menunjukkan pukul 23.30 WIB, saatnya kami harus chek in dan proses Imigrasi di Airport, Aku sudah mulai akrab dengan proses ini sebab sudah berpengalaman di Ahmad Yani Airport Semarang. Aku lalui proses ini penuh doa agar tidak ada kendala yang dapat menghambat perjalanan suci ini, dan Alhamdulillah lancar dan kamipun memasuki pesawat terbang yang besar, luas, megah dengan segala fasilitas standart internasional. Subhanalloh, bibir ini selalu bersyukur kepada Ilahi sebab nikmatNya saya bisa menikmati fasilitas prima penuh pahala.

Setelah kru pesawat, pilot dan pramugari telah melakukan tugasnya masing-masing sebelum take off, kamipun diberi kuliah sebentar demi keamanan dan standart pelayanan penerbangan menggunakan bahasa Inggris yang tentunya tidak aku pahami secara maksimal, tak apalah sebab ada video yang membantu kami untuk memahaminya.

Hampir delapan jam kami terbang dalam kegelapan malam, tetapi kami bisa memantaunya lewat GPS yang terkoneksi dengan layar monitor komputer setiap tempat duduk kami, sehingga kami mengetahui rute perjalanan, ketinggian pesawat dan tentunya kecepatan pewawat di udara.

Kamipun harus mendarat di Dubai, sebab pesawat harus isi BBM. Penumpang diperkenankan turun pesawat sambil menunggu tempat duduk kami dibersihkan oleh petugas cleaning service bandara, saya sendiri ingin sekali turun pesawat sekadar ingin merasakan hangatnya udara Dubai saat dini hari, tetapi niat itu saya urungkan sebab saya bertanggung jawab menjaga dua orang tua saya, kalau saya turun pastilah mereka juga ingin turun jadi saya juga nanti yang repot.

Tak lama juga kami di Dubai, kami harus segera melanjutkan perjalanan ke Arab Saudi. Waktu subuh tiba kami pun shalat di dalam pesawat, diketinggian hampir tiga puluh dua ribu kaki dpl, dan akhirnya... Assalamuakaikum Madinah Airport, kami landing. Selamat pagi Arab Saudi, semoga keselamatan bersama kita semua, Yahh Mekah Madinah, dua kota impian semua muslim, saya injakkan kakiku di kota penuh keharaman, sejarah peradaban, kota kelahiran para nabi, dan kota pengukir kenangan abadi bagi setiap umat yang datang untuk beribadah haji ataupun umroh.

Siang yang sedikit terik kami melanjutkan perjalanan darat menuju madinah, dan subhanalloh Madinah memang kota yang luar biasa, hamparan bebatuan, pohon kurma, gunung tsur, bikrul Ali, Jabal Uhud, Makam Syuhada, gedung pencakar langit, hotel-hotel berbintang yang megah sungguh jauh dari bayangan benak ini, tetapi yang lebih membuat hati ini bergetar adalah Masjid Nabawi yang bernuansa emas, megah, bersinar, sejuk, dan membuat damai di kalbu.

Rasa penat, lelah, dan mengantuk hilang seketika manakala wajah ini tersiram air wudhu dan segelas air zam-zam yang berderet rapi di dalam masjid. Hotel yang megah, makanan yang lezat tiada berbanding dengan damainya hati ini manakala bisa sholat dua rokaat di sisi makam Nabi, yaah memang untuk sampai dekat dengan Roudhoh membutuhkan kesabaran dan keikhlasan, sebab kami harus rela antre dengan jamaah-jamaah dari berbagai penjuru dunia, tetapi itu tak menjadi penghalang kami agar bisa dekat dengan nabi kita.

Lima hari di dekat rumah kekasih Alloh membuat air mata ini mengalir terus saat bus yang kami tumpangi harus menuju Mekah untuk mengantar kami menunaikan ibadah umroh dengan mikot di Bir Ali. Tak henti bibir ini membaca Talbiyah hingga kami menginjakkan kaki di Babul King Aziz Masjidi Haram. Kami menunaikan sholat Maghrib dijamak dengan Isya, bersujud di depan Kakbah, kiblat sholat seluruh muslim di dunia.

Semua doa telah aku hapalkan serasa hilang dari otak ini, buku kumpulan doa yang tergantung dileherpun tak aku pedulikan, mata ini tak berkedip, darah ini berdesir keras, aku hanya mampu menirukan doa dari ustadz pembimbing umroh dari biro perjalanan kami. Aku merasa tak mampu membedakan apakah ini mimpi atau kenyataan? Tujuh putaran towaf kami kerjakan dengan khusuk dan lancar, tetapi lain dengan kondisi ibu mertuaku yang telah renta, keringatnya mengalir deras, napasnya terengah-engah, jantungnya berdetak kencang, dia hampir pingsan, aku gugup, panik, dan tak tahu apa yang dapat aku lakukan, aku langsung minta tolong pada petugas dari biro perjalanan kami. dan...Segala puji milik Alloh, pertolongan datang, seseorang menawarkan kursi roda untuk membantu ibu mertuaku melanjutkan ibadah sai, yaah saya dan ibu kandungku harus mendorong mertuaku menaiki gunung sofa dan marwa yang penuh barokah, hingga seorang pemuda menawarkan diri membantu kami mendorong ibu mertuaku sampai putaran ketujuh,diakhiri memotong rambut di atas gunung marwa dan semoga sempurna umroh kami .

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post