Jumriyah,S.Pd, M.Pd

Namaku Jumriyah Aku Lahir di Desa Bergaskidul tepatnya di RT 01/I Ayakhu Karto saleh Alm dan Ibuku Katijah Aku memiliki satu putri yang sekarang sudah bekerj...

Selengkapnya
Navigasi Web
REFLEKSI HASIL PEMANTAUAN RPP 1 HALAMAN

REFLEKSI HASIL PEMANTAUAN RPP 1 HALAMAN

#Tantangan Gurusiana Menulis 30 Hari# (Tantangan Hari ke 15)

REFLEKSI HASIL PEMANTAUAN RPP 1 HALAMAN

Oleh. Jumriyah, S.Pd, M.Pd

Respon positif dari 4 kebijakan Menteri Pendidikan kita salah satunya adalah menyusunan RPP 1 halaman. Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Semarang segera melakukan aksi. Mulai dari menyusun tim perumus poko-pokok kebijakan, merumuskan dokumen masing-masing kebijakan, melakukan workshop sampai dengan pengesahan oleh Kadinas. Setelah semua perangkat 4 pokok kebijakan di sahkan segera di sosialisasikan ke semua jenjang Korwilcam se kabupaten. Dan masing-masing pengawas menyamakan persepsi melelui forum KKPS tingkat kabupaten sampai ke KKG kecamatan. Harapan semua guru mampu menyusun RPP dan melaksanakan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan.

Sebagai tolok ukur capaian dilakukan kegiatan pemantauan oleh pengawas di sekolah-sekolah yang menjadi dabinnya. Guru dipantau proses mengajar di kelas sekaligus memantau RPP karya guru pasca sosialisasi di KKG sesuai kelompok kelas.

Tujuan pemantau bukan untu mencari kekurangan dalam penyusunan RPP namun lebik kepada pembinaan dan penyamaan persepsi saja. Dengan kegiatan pemantauan diharapkan guru lebih faham dan dapat menyusun RPP lebih baik. Banyak koreksi yang dilakukan untuk perbaikan. Guru juga memanfaatkan kesempatan untuk bertanya lebih jelas lagi. Dalam hal ini pengawas sebagai nara sumber dituntut untuk memberikan contoh RPP yang baik dan mempu mengoreksi dan memberikan solusi serta arahan bagaimana RPP yang diharapkan

Karena ini merupakan kebijakan baru jadi di sana sini masih sering ditemukan pemahaman yang berbeda. Intinya dalam kegiatan KKG selalu disegarkan dan saling melengkapi kekurangan yang ada. Dan sebagai efisiensi guru kelas se kecamatan membagi diri dalam menyususn RPP, dengan harapan setiap guru memiliki file RPP salam setiap semesternya. Ketika akan dicetak guru menyesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah masing-masing. Langkah ini sebagai antisipasi persepsi yang berbeda.

Guru sekarang sudah bukan guru jadul lagi. Jumlah guru jadul sudah banyak berkurang. Mereka sudah pensiun dan digantikan guru-guru muda yang jauh lebih modern dan mahir dalam mengoperasikan IT. Dengan begitu mudah bagi mereka untuk mencari contoh sekaligus referensi dalam menyusun RPP. Namun demikian bagi guru yang sudah sepuh dan tidak mampu mengoperasikan komputer bisa belajar dibantu oleh operator sekolah. Asal mau berusaha tak ada kata sulit. Semua bisa dilewati dengan mudah.

Adanya regulasi baru program Mas Mentri ini membuat kita menjadi lebih maju. Karena kita harus mau menyesuaikan diri dengan hal-hal baru. Kalau tidak mau ketinggalan guru harus selalu up to date terhadap perubahan yang terjadi. Karena yang abadi adalah perubahan itu sendiri. Guru tak boleh alergi dengan adanya perubahan.

Di lapangan banyak kendala yang terjadi. Sebagian dari mereka merasa kerepotan mengemas RPP yang biasanya 5 sampai 10 halaman kini harus diringkas menjadi 1 halaman. Awalnya mereka merasa berat meringkasnya. Namun seiring berjalannya waktu, setelah mereka menerima berbagai informasi baik oleh kepala sekolah, oleh pengawas, dan sosialisasi saat kegiatan KKG nampaknya titik terang mulai ada. Dan ini terus berkembang. Sampai dengan pemantauan hari ini sudah tak banyak coretan koreksi dari pangawas. Itu artinya pemahaman tentang RPP sudah cukup baik, hanya beberapa poin kecil saja yang mesti dibenahi.

RPP adalah komponen wajib yang harus dipedomani guru dalam penyajian PBM. Tanpa itu guru mengajar tanpa rambu dan hasil akan tidak maksimal. Dengan RPP yang baik dengan dilengkapi perangkat yang lain disajikan lengkap dengan sarana prasarana yang menunjang, maka proses pembelajaran akan mencapai hasil sesuai yang diharapkan. Dengan persiapan yan baik pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak membosankan.

Sukses perencanaan, sukses pelaksanaan dan sukses evaluasi. Itu menu wajib yang disajikan seorang guru. Sehingga siswa mengikuti PBM sengan senang dan gembira tanpa presure yang membebani. Dengan begitu siswa tidak bosan untuk belajar di sekolah. mereka akan selelu merindukan gurunya, kelasnya dan pembelajatan yang akan diberikan kepadanya. Alangkah indahnya jika sekolah kita dirindukan oleh semua warganya. Mari kita ciptakan budaya itu bersama-sama.

Ditulis oleh:

Jumriyah, S.Pd, M.Pd (Kepala SD Negeri Bergaskidul 03, Bergas, Kab Semarang, Jateng)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post