*TULISAN YANG DIRINDU*

[Ode untuk Mahfud Aly, Editor Media Guru]

*Oleh: Junaedi, S.Pd. [Penulis buku best seller "Menjadi Guru Yang Dirindui-Nya"*

“Aku hanya anak petani”, ucapan itu terus terlontar dimulutnya. Aku terkesima diawal pertemuanku dengannya. Bahkan sang anak petani tersebut tak merasa jika dirinya dikagumi oleh anak yang berdarah tanah daeng tersebut. (jangan mikir yang macam-macam)

“Aku telah menulis buku, yang laris manis sepanjang masa, judulnya adalah SIDU” ungkapnya saat perkenalan dihadapan puluhan peserta TOT. Sontak diriku terbahak-bahak dibarengi dengan rasa kekaguman terhadap dirinya.

Orangnya simple, kosakatanya bagus, wawasannya luas, orangnya humble, dan humoris. Mencoba menerka-nerka jikalau Ia bukan penulis malah sebagai comedian.

Namanya Pak Mahfud Aly, kali pertama berkenalan dengannya lewat pelatihan TOT sasisabu oleh Media guru. Hingga pelatihanpun telah usai, namun tentang buku ”SIDU” belum usai. (Masih menunggu lanjutannya)

Membaca tulisan-tulisannya diakun media sosial baik di WA, FB, maupun di Gurusiana.id selalu menghadirkan decak kekaguman. Kenapa tidak ? dengan setumpuk ilmu dan segudang pengalaman masih aja tetap dengan slogannya “Aku Hanya anak Petani”. Tak ayal jika banyak nitizen yang mengaguminya. Baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Aku sendiri selalu dibuat takjub dengan komentar-komentarnya yang agak slengean tapi tak lupuk dari makna sebenarnya.

Ah, ngopi bersamanya selalu mengundang rindu. Aroma kopi kian terasa. Seduhan bubuk kopi berpadu dengan gula ala pak mahfud terasa beda. (Mencoba merayu agar cerita si “sidu” tak lagi mandet)

Aku mengaguminya. Kagum dengan tulisan-tulisannya. Perangainya apalagi. Dengan postur tubuh yang tinggi dan berotot menambah kesan jikalau Ia memang tipe pemikir. Bekerja dalam diam adalah kesenangannya. Kesunyian pun selalu menjadi sohibnya. Tapi ia tak pernah menyesalinya malah menjadi kesyukuran karena selalu ada bidadari yang setia menemaninya, Begitu Katanya.

Pak Mahfud Aly sang editor hebat yang terpilih oleh Media Guru Indonesia, lewat TOT, diriku bahkan orang-orang yang tak pernah bertemu langsung dengannya selalu menyimpan rindu untuk bertemu. Rindu tulisannya diedit langsung olehnya. Seperti cerita “SIDU” yang belum usai.

Diriku tak perlu tahu tentang tempat, tanggal tahun lahirnya dan apa kesibukannya. Yang kutahu dirinya sang maestro, inspirator hebat. Aku harus bilang, Gurusiana.id dan keluarga besar media guru beruntung memilikinya. Berkenalan dengan dirinya sebagai “editor & Penulis” adalah anugrah yang luar biasa dari-Nya. Barakallah.

Ah, gedung Kratau selalu menjadi tempat kembali untuk sejenak bernostalgia.

Ah, Pak Aly, tulisannya selalu aja membawa kami berimajinasi.

Ah, Kami jadi merindu.

Yuk, Reuni tipis-tipis.

Makassar, 18 Januari 2019