1. Mengapa Anda memilih untuk menjadi Pengajar Praktik di program Pendidikan Guru Penggerak?

Hal yang melatarbelakangi untuk memilih menjadi seorang Pengajar Praktik (PP) adalah kecintaan untuk berbagi ilmu melalui pelatihan. Saya sangat senang untuk berkomunikasi dan belajar kepada orang lain. Memilih menjadi seorang PP juga membuat saya ingin meningkatkan kapasitas diri melalui pelatihan. Saya juga termotivasi menemukan inovasi dalam pembelajaran untuk saya berikan pada guru yang saya dampingi. Dalam proses menjadi seorang PP bukan hanya saya yang mengajarkan tetapi saya belajar juga dari dari orang lain.

2. Sebagai Pengajar Praktik, apa yang ingin Anda capai dalam program Pendidikan Guru Penggerak?

Hal yang melatarbelakangi untuk memilih menjadi seorang Pengajar Praktik (PP) adalah kecintaan untuk berbagi ilmu melalui pelatihan. Saya sangat senang untuk berkomunikasi dan belajar kepada orang lain. Memilih menjadi seorang PP juga membuat saya ingin meningkatkan kapasitas diri melalui pelatihan. Saya juga termotivasi menemukan inovasi dalam pembelajaran untuk saya berikan pada guru yang saya dampingi. Dalam proses menjadi seorang PP bukan hanya saya yang mengajarkan tetapi saya belajar juga dari dari orang lain.

3. Apakah program Pendidikan Guru Penggerak sudah selaras dengan visi Anda? Mengapa? program Pendidikan Guru Penggerak sudah selaras dengan visi saya yaitu menjadikan guru sebagai pemimpin pembelajaran termasuk berkolaborasi, sharing ilmu sesuai yang melatarbelakangi saya mengikuti pembekalan CPP dan visi saya.

program Pendidikan Guru Penggerak sudah selaras dengan visi saya yaitu menjadikan guru sebagai pemimpin pembelajaran termasuk berkolaborasi, sharing ilmu sesuai yang melatarbelakangi saya mengikuti pembekalan CPP dan visi saya.

5. Apa yang Anda rasakan saat menuliskan refleksi secara mandiri di hari ke 2 s.d. hari ke 4?

saya merasakan semakin yakin untuk melaksanakan tugas Pengajar Praktik Calon Guru Penggerak di lapangan nanti dan membersamai Calon Guru Penggerak dan antusias berkolaborasi bersama Pengajar Praktik lainnya

6. Apakah refleksi yang sudah ditulis muncul dari kebermaknaan terhadap hasil pembelajaran? Mengapa?

Refleksi yang telah ditulis muncul dari kebermaknaan terhadap hasil pembelajaran karena refleksi di dalam pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar/pembekalan/pelatihan dalam bentuk penilaian tertulis dan lisan oleh penilai baik fasilitator ataupun instruktur untuk peserta oleh penilai atau sebaliknya untuk mengekspresikan kesan konstruksif, pesan, harapan, dan kritik terhadap proses pembelajaran. Melalui refleksi diperoleh informasi positif tentang bagaimana peserta dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, serta bahan observer untuk mengetahui sejauhmana hasil pembelajaran dicapai. Selain itu kegiatan ini dapat membawa kepuasaan bagi peserta.

Umpan Balik

7. Dalam satu paragraf, ceritakan pengalaman Anda yang paling berkesan ketika memberikan atau menerima umpan balik dari rekan sejawat atau pimpinan sekolah. Bagaimana perasaan Anda sewaktu memberikan atau menerima umpan balik tersebut?

Umpan balik baik saran maupun kritikan yang saya peroleh memang terasa pahit dan menyesakkan dada tetapi rasa pahit tersebut tidak sebanding dengan ilmu/manfaat yang diperoleh setelahnya. Saya merasa bahwa kritik yang diterima memang terlalu pedas akan tetapi karena pada kenyataanya memang terdapat kekurangan ataupun kesalahan maka saya dengan lapang dada menerima masukan dan feedback yang diberikan oleh rekan sejawat atupun pimpinan sekolah. Tujuan dari umpan balik tersebut adalah sebagai sarana untuk penulis memperbaiki diri sehingga masukan ini memang harus diterima apapun itu rasanya, membangun dan menguatkan sinergi di antara rekan sejawat maupun pimpinan sekolah. Dengan begitu, kepercayaan di antara mereka akan bisa menguat juga akan membentuk lingkungan budaya positif di lingkungan sekolah.

8. Berdasarkan pengalaman Anda dalam memberi dan menerima umpan balik, menurut Anda apa yang dimaksud dengan umpan balik?

umpan balik atau feedback adalah hasil atau akibat yang berbalik mengenai kita sebagai rangsangan (dorongan dan sebagainya) untuk bertindak lebih lanjut dan sebagai perbaikan diri sehingga tindakan selanjutnya lebih baik lagi baik dalam bentuk kata-kata atau bahasa, baik lisan ataupun tulisan.