OJO DIBANDINGKE, YO KOYO NGENE IKI RASANE!

Juni Damajanti

Guru Teknik Bangunan SMKN 3 Bondowoso

     Bukan suatu hal yang mudah, untuk bisa memutuskan berangkat atau tidak. Pergulatan batin antara keinginan kuat untuk hadir dan beberapa kendala yang bakal muncull sungguh menyita pikiranku. Akhirnya, dengan berbekal ijin suami tercinta, maka aku bertekad bulat mewujudkan mimpi ini menjadi nyata. Kuurai satu persatu masalah yang awalnya aku anggap kendala, alhamdulillah semua menemukan solusi tanpa harus mengorbankan hal satu dan lainnya. Tentunya, dengan seijinNya pula semuanya menjadi mudah dan lancar. 

     Berangkat dari Kota Kecil Bondowoso, bersama seorang sahabatku yang juga seorang penulis, aku Bu Khatijah menyewa kendaraan menuju Stasiun KA Pasar Turi Surabaya. Dari Stasiun, kami berdua telah bersepakat dengan sembilan penulis lainnya dari Jawa Timur berangkat ke Jakarta bersama-sama menumpang KA Eksekutif Argo Bromo Anggrek. Berangkatlah kami pada Hari Jum'at, 11 November 2022 pukul 09. 35 menuju Stadiun Gambir Jakarta, dan tiba pukul 17.45 dengan selamat. 

     Aku dan teman-teman dari Jawa Timur menempati penginapan/Edotel di SMKN 27 Jakarta yang berdekatan dengan Pasar Baru, Masjid Istiqlal, dan Gereja Katedral Jakarta. Segala keperluan aku persiapkan dengan baik demi perhelatan akbar ini, mulai dari pakaian, dana, maupun vitamin. Aku ingin dapat mengikuti seluruh agenda Temu Nasional Guru Penulis (TNGP) yang diselenggarakan oleh MediaGuru ini, baik hari pertama maupun kedua.

     Hari pertama di JCC, sungguh sebuah momen indah yang tak dapat kulukiskan dengan kata-kata. Di sana, aku bertemu banyak penulis yang selama ini kukenal hanya lewat dunia maya, baik WA maupun FB. Tak ayal, jeritan histeris menggambarkan kebahagiaan bisa bersemu muka dengan mereka, dan hal seperti itu dijumpai hampir di seluruh ruangan. Bagai bertemu sahabat yang telah sekian lama berpisah, pertemuan itu sungguh menyentuh hati, kebahagiaan yang tak terhingga tergambar di wajah-wajah mereka. 

     Tak terkecuali aku, mataku sampai berkaca-kaca saat kujumpa dua editor cantik bernama Uki dan Yesi yang akrab kupapanggil "Jeng" ini. Tak percaya rasanya, aku bisa benar-benar bertemu mereka berdua secara nyata. Kebahagiaanku tak berhenti sampai di situ, saat kujumpa Bu Nani Yuliani yang mendapat julukan Miss Horor ini, betapa gembiranya. Selanjutnya ada Bu Meria Fitriwati, Bu Fitri Anora, Bu Seir Hasidah Hasibuan, Bu Hasnah Mila, Bu Deswita, Bu Maemunah, Bu Ida Nurul Kifayati, Bu Emi Priyanti, Pak Sriyono, Pak Irwanto, Pak Agus Siswanto, Pak Iqbal, Pak Sigiharto, Pak Sunin, Pak Isak, dan sahabat-sahabat penulis hebat lain yang tidak bisa kusebutkan satu-persatu. 

     Hari pertama yang sangat membahagiakan itu berlanjut ke Perpustakaan Nasional, Monas dan Kota Tua, di tiga tempat tersebut, kami benar-benar melampiaskan kebahagiaan dengan cara berfoto bersama berulang kali seolah tak kan bisa berakhir. Semua berusaha mengukir kenangan indah bersama-sama, lewat foto dan video, dengan harapan dapat mengulang keindahan itu dengan melihat momen bahagia melalui foto dan video yang dibuat. Aku dan sahabatku yaitu Bu Khatijah, tak hentinya bersyukur bisa hadir di perhelatan keren MediaGuru ini. 

     Di hari kedua, kehebohan dan keseruan belumlah berakhir. Bertempat di Kemendikbudristek, acara digelar dengan memberikan banyak penghargaan kepada para pemenang penggiat literasi. Ada banyak kategori dibacakan, sekaligus siapa yang berhasil menjadi pemenangnya. Tak disangka-sangka, sahabatku Bu Khatijah berhasil meraih juara 2 Buku Fiksi Terbaik 2022. Tak percuma kami berdua datang jauh-jauh dari Bondowoso ke Jakarta dan pulang membawa kemenangan yang diperoleh oleh salah satu dari kami berdua. Sebuah prestasi membanggakan yang patut mendapat apresiasi, Bu Khatijah sang novelis Kota Bondowoso meraih Juara 2 Buku Fiksi Terbaik 2022. Selamat! Semoga kemenangan ini sanggup memotivasi penulis-penulis lain dalam mengembangkan dan memajukan literasi di Kota Bondowoso. 

     Usai dibacakan dan penyerahan penghargaan bagi para juara, usai pula agenda TNGP 2022 itu. Aku dan beberapa teman yang lain tak melewatkan waktu begitu saja, selalu berusaha mengabadikan momen indah dengan foto bersama, ah! Sungguh sebuah kenangan yang memang tak bisa dilupakan sampai kapanpun! Siang pun hadir, dan kami harus berpamitan meninggalkan perhelatan hari kedua itu menuju tempat kami masing-masing. Aku dan sahabatku masih ingin menyempatkan menuju Masjid Istiqlal untuk salat dhuhur sebelum pulang ke Bondowoso. Sore pukul 16.30 kami berdua menuju Stasiun Gambir untuk melanjutkan perjalanan pulang menuju Kota Bondowoso. 

     Selamat tinggal Jakarta, selamat tinggal kota penuh kenangan indah. Kenangan bersamamu selama dua hari bersama para penulis hebat se tanah air, tak kan pernah sanggup kulupakan sampai kapanpun! 

Bondowoso, 20 November 2022