Reuni yang berlangsung di salah satu Resto di kotaku ternyata merupakan pertemuan terakhirku dengan sahabatku. Kholidah Hanum namanya, cantik, anggun dengan kaca mata yang tebal. Kelihatan sumringah sekali ketika dia bertemu teman SMA. Seakan dibawa ke masa silam kami kembali mengingat masa-masa remaja.

Kholidah Hanum mencerikatakan kisahnya selepas SMA. Penuh lika-liku perjuangan hidup, mulai dari asisten dosen sampai menjadi dosen. "Kerja dengan orang Jepang itu tidak enak Jun" Katanya mengawali ceritanya. "Selalu ditekan, dan tuntut untuk mencapai target". Jelasnya kemudian. Tidak tahan dengan gaya kerja orang Jepang yang gila kerja. Kholidah merantau ke Jakarta. Bekerja menjadi penerjemah bahasa Jepang lebih menjanjikan dan lebih leluasa.

Tiga tahun setelah reuni, kudengan kabar dia sakit. Aku tidak terlalu memperhatikan sakitnya karena kesibukanku. Sampai suatu saat Sari mengajak kami untuk menengok Kholidah di Rumah Sakit. Aku sedang mempersiapkan segala sesuatu untuk berjumpa dengan Kholidah Hanum. Sehari kemudian terbaca tulisan innalillahi wa innalillahi rojiun telah meninggal dunia Kholidah Hanum karena sakit tumor payudara. "Pyar" buyar sudah angan-anganku untuk kembali berjumpa dengan sahabatku tercinta.

Ya Allah singkat sekali pertemuan kami, telah kau panggil hambamu yang sholihah. Sampai sekarang aku masih belum bisa percaya kalau Kholidahku sudah meninggal. Ampuni dosa-dosanya Ya Allah, tempatkan dia di tempat yang paling indah.