Pernikahan Semu
Undangan masih ditangan, Martini tertidur di meja riasnya. Masa pahit belum bisa dilewati Martini, kisah sedih mengharu biru kini singgah dalam kehidupan. Bayangan Anton yang pernah mengisi relung hati yang kosong selalu mengintari pikiran Martini. Impian akan kebahagian bersama orang terkasih selalu datang silih berganti. Ketika bu Hasanah membuka pintu kamar, ia mendapati Martini tidur di meja rias. Ia masuk perlahan dan mengusap kepala anak semata wayang. Air mata tak sanggup di bendung, pikirannya melayang pada kisah sebulan yang lalu.
Martini dan Anton telah menetapkan tanggal pernikahan, segala sesuatu telah dipersiapkan dengan baik. Undangan pun telah dicetak, 80% persiapan menuju pernikahan telah siap tertata. Namun sore itu, air mata Martini tak kalah menyaingi hujan yang turun dengan lebatnya membasahi bumi yang gersang. Martini harus kehilangan impian bersanding dengan Anton.
Kepergian Anton membuat batin Martini begitu tersiksa. Ingin ia memutar kembali memorinya bersama Anton. Malam-malam dilalui dengan kesendirian yang tiada bertepi. Undangan yang belum terbagikan itu menjadi saksi, pernikahan Anton dan Martini tidak pernah terjadi. Hanya pernikahan semu yang kini menghiasi.
BNA, 26 Juli 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Duh...nggak terbayangkan kalau itu terjadi..kasihannya Martini.
Terima kasih bu atas kunjungannya
kokikut sedih membacar cerita anton ini..hadehh..kenapa begitu ya..undangan sdh siap padahal
Sedih ya Murtini. Ditunggu karya hebat berikutnya bu. Barokallah
Terima kasih bu
Tragis kisahnya.. Semoga semua kembali membaik dan Martini segera menwmukan seseorang yang akan membahagiakannya.. Keren ibu cantik... Ceritanya mantap dan menarik... Salam santun
Terima kasih bu atas kunjungannya
Kasihan....Anton pria tak bertanggng jwb
Terima kasih bu atas kunjungannya
Mantap sob... salam literasi
Sukses selalu
Aamiin