Jurtawani

Ibu dari tiga orang anak berprofesi sebagai guru kelas di MIN 6 Banda Aceh Menulis adalah hobby yang dilakukan disela kesibukan sebagai pendidik sekaligu

Selengkapnya
Navigasi Web

Tubuh Telah Rapuh

Kala tubuh telah renta

Rapuh dan tak berdaya

Akan beban yang tertimpa

Selama hidup di dunia

****

Sakit datang silih berganti

Hinggap di tubuh sana sini

Sakit semakin tak terkira

Mendera sepanjang masa

****

Tak perlu tahta apalagi harta

Semua telah sirna

Kekuatan tubuh telah tiada

Amal jariah yang hanya tersisa

****

Penyesalan selalu datang di akhir

Baru terpikir akan takdir

Allah baru lah hadir

Dalam setiap napas terukir

Semua telah berakhir

BNA, 29 Juli 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Puisi yang mengingatkan, barakallah bu

29 Jul
Balas

Terima kasih pak

29 Jul

Keren puisinya bu

29 Jul
Balas

Terima kasih bu

29 Jul

Nasi sudah menjadi bubur. Moga kita segera sadar tentang hal itu.

30 Jul
Balas



search

New Post