M.Kabul Marisi, S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Hati Panas(177)

Hati Panas(177)

Hati Panas(#177)

B-Joe yang penuh rahasia ternyata sangat sulit melupakan kebiasaan buruknya meskipun sudah beranak 5 (lima). Tiga puteri Dua laki-laki, mereka kini mereka harus menanggu malu di hadapan publik, akibat kebiasaan ayahnya yang diam-diam ada uadang di balik batu. Tak bisa berbuat banyak melawan takut durhaka bertahan pelan-pelan menasehati.

Sepagi ini Zaenab sudah tidak lagi memperdulikan kapan suaminya pulang, Ika puteri keduanya telah menyiapkan sarapan pagi sesaat setelah selesai sholat subuh. Kakak tertua, Mita membereskan tempat tidur dan membangunkan kedua adik laki-laki untuk segera berwudhu lantas sholat. Begitulah hari demi hari, waktu demi waktu kominikasi dengan kepala keluarga jarang, hanya hal-hal yang penting saja perasaan bosan telah dirasakan keharmonisan keluarga telah retak membekas sudah.

"Mak, saya berangkat kerja sepertinya sudah rame pembeli usai sholat subuh ini. Seperti biasa diawal bulan gaji saya dibayarkan sama Tulang Kodir, omak jangan khawatir beras 30 kg akan saya belikan untuk makan kita bersama". Zaenab mengangguk membelai kening puterinya tanpa sepatah kata berusaha menahan airmata dihadapan puteri keduanya yang bekerja di toko sembako depan rumahnya.

Bersambung...

Labura, 27 September 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post