Saya ikut senang melihat semangat para siswa dalam belajar. Di tengah kondisi pandemi ini, ternyata para siswa tidak hanya menghabiskan waktunya untuk bermain belaka. Banyak di antara mereka yang juga aktif berkarya.

Hal itu, salah satunya, dapat dilihat dari para peserta sasisabu. Sejak Mei 2020, kali pertama sasisabu daring dilaksanakan, hingga kini sudah memiliki tiga angkatan. Untuk sasisabu daring angkatan ketiga, tadi pagi adalah pertemuan sesi terakhir atau ketiga via Zoom. Selanjutnya akan dilakukan pendampingan online hingga buku mereka selesai.

Di musim pandemi ini, mereka memiliki waktu yang banyak untuk berkarya. Namun, tentu saja dibutuhkan pendorong agar mereka mau menggunakan waktu luangnya untuk berkarya. Jika tidak, bisa jadi waktu luangnya hanya dipakai untuk hal-hal yng kurang bermanfaat.

Berdasarkan hasil pemantauan saya, mereka sangat antusias untuk menulis. Antara satu peserta dengan peserta lainnya saling berlomba-lomba. Dalam satu hari, di antara mereka ada yang menulis dua hingga lima halaman.

Ini adalah momen tepat untuk mendorong mereka berkarya. Ada pandemi ini tidak melulu dipandang sebagai hambatan, tapi perlu juga dipandang sebagai peluang. Salah satunya adalah peluang untuk berkarya.

Karena pertemuan sasisabu daring angkatan ketiga sudah usai, sasisabu daring angkatan keempat akan segera diselenggarakan. Pertemuan daring pertama akan dilakukan Senin, 15 Juni 2020. Insyaallah.

Sasisabu daring angkatan pertama hingga angkatan keempat akan menjadi sasisabu keren. Pasalnya, mereka akan dihadapkan dengan Hari Anak Nasional pada Juli 2020 nanti. Jadi, kalau buku mereka selesai, buku itu bisa diluncurkan pada hari spesial itu.

Sumenep, 5 Juni 2020