Syaiful Rahman

Syaiful Rahman dapat dihubungi melalui [email protected] atau 081915522463....

Selengkapnya
Navigasi Web
(155) SANGAT PENTING, TAPI KURANG DIHARGAI
Sumber Gambar: koranyogya.com

(155) SANGAT PENTING, TAPI KURANG DIHARGAI

Kalau ada yang bertanya, profesi apa di negeri ini yang sangat penting keberadaannya, tapi acap dipandang miring oleh masyarakat? Saya akan menjawab dengan lantang: WARTAWAN!

Tidak sedikit masyarakat yang masih memandang miring terhadap profesi wartawan alias jurnalis. Seolah profesi ini hanya pandai mencari kesalahan dan membeberkan kesalahan itu ke publik.

Padahal, tidak dapat ditampik pula bahwa masyarakat sangat membutuhkan wartawan. Tanpa wartawan, masyarakat tidak akan pernah tahu peristiwa-peristiwa yang terjadi di belahan dunia lain.

Bahkan setiap saat, masyarakat senantiasa menunggu berita yang disajikan wartawan. Misalnya, berita tentang perkembangan negara, berita tentang penetapan hari raya, dan berita tentang kenaikan harga barang.

Saat mayoritas orang berkumpul dengan keluarga di rumah untuk menikmati hari raya, wartawan masih di lapangan untuk melakukan liputan. Saat mayoritas orang hanya duduk di depan televisi untuk menyaksikan berita tentang perang, wartawan harus ada di lokasi perang yang amat dekat dengan kematian. Saat mayoritas orang menghujat berita tentang corona, wartawan harus di lapangan untuk melihat langsung perkembangan corona.

Sebenarnya wartawan bukan profesi mudah dan remeh temeh. Selain harus berani berhadapan dengan segala kondisi, siap bekerja 24 jam nonstop, bahkan siap bertaruh nyawa, wartawan juga dituntut memiliki kompetensi yang mumpuni.

Bila kita selalu mengingat ucapan yang mengatakan bahwa guru adalah pendidik generasi, sejatinya wartawan adalah pendidik masyarakat. Karena itu, sama seperti guru, wartawan juga dituntut memiliki kompetensi, integritas, jiwa profesionalisme, dan lain-lain.

Bayangkan, betapa banyak orang yang bertindak tidak baik akibat membaca berita yang keliru atau hoax? Sebaliknya, betapa banyak orang yang kemudian sadar dan meminta maaf setelah membaca berita yang benar, akurat, dan faktual?

Ada sebuah adagium yang mengatakan bahwa jika wartawannya cerdas maka masyarakatnya cerdas. Jika wartawannya bodoh maka masyarakatnya bodoh.

So, wartawan adalah profesi mulia dan sangat diperlukan oleh kita. Namun, bagaikan sebuah pedang, profesi juga bergantung kepada penggunanya. Bila dipakai oleh orang yang berhati baik, tulus, dan memiliki ilmunya, baiklah profesi itu untuk dirinya, orang lain, dan lingkungannya. Sebaliknya, bila dipakai oleh orang yang berhati kurang baik, penuh intrik dan kepentingan jahat, dan tidak memiliki ilmunya, profesi itu akan membawa celaka bagi dirinya, orang lain, dan lingkungannya.

Sumenep, 17 Juni 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sungguh mulisa. Keren tulisannya pak

17 Jun
Balas

Profesi yg mulia n luar biasa pak.

20 Jun
Balas

Profesi yg mulia n luar biasa pak.

20 Jun
Balas

Profesi yg mulia n luar biasa pak.

20 Jun
Balas

Seperti nya banyak profesi profesi lainnya juga PENTING namun kurang dihargai

17 Jun
Balas

Seperti nya banyak profesi profesi lainnya juga PENTING namun kurang dihargai

17 Jun
Balas



search

New Post