Syaiful Rahman

Syaiful Rahman dapat dihubungi melalui [email protected] atau 081915522463....

Selengkapnya
Navigasi Web
BUKU TERASYIK BULAN INI

BUKU TERASYIK BULAN INI

Saya cukup resah. Pasalnya, hingga melewati pertengahan bulan, saya tak menemukan bahan bacaan yang benar-benar saya suka. Buku-buku yang ada dibaca hanya secuplik-secuplik belaka. Rasa bosan segera datang dan saya memutuskan berhenti membacanya. Menutupnya dan menaruhnya ke rak dengan rapi.

Sempat saya berpindah ke artikel-artikel ilmiah. Pada waktu senggang, saya sempatnya mengunduh artikel ilmiah dan membacanya pada waktu senggang lain. Biasanya sebelum tidur pada malam hari atau pada pagi hari. Dua fokus artikel yang coba dibaca adalah tema pendidikan dan sumber daya manusia.

Sayang sekali, amat sulit menemukan artikel yang benar-benar menyenangkan hati. Saya tidak mau mengatakan bahwa beberapa artikel yang saya unduh yang dimuat di jurnal berbahasa Indonesia itu kurang berkualitas. Sebab kemungkinan besar, rasa bosan membaca artikel itu dikarenakan kondisi batin saya memang sedang bermasalah.

Beberapa bulan yang lalu, dunia intelektual keagamaan sempat diramaikan oleh diskusi tentang agama dan sains. Hal itu bermula dari pernyataan-pernyataan Goenawan Mohammad dalam sebuah seminar. Pernyataan-pernyataan itu kemudian memantik diskusi yang panjang.

Banyak kaum intelektual berbagi pemikiran, seperti AS Laksana, Ulil Abshar Abdalla, dan Haidar Bagir. Perang pemikiran lewat tulisan itu sebagian dimuat di media massa dan sebagian besar diunggah di media sosial. Mereka saling tag satu sama lain.

Akan tetapi, lagi-lagi saya belum sempat membaca semua argumen dari masing-masing kubu. Rasanya terlalu melelahkan untuk menunggu satu argumen muncul sebagai balasan terhadap argumen yang lain. Andai ada, saya akan lebih senang membeli dan membaca buku kumpulan argumen itu.

Gayung bersambut. Suatu hari, saat saya sedang membeli cilok, saya sempatkan membuka efbe. Ternyata ada sebuah iklan buku terbaru terbitan Mizan. Buku itu berjudul Sains "Religius", Agama "Saintifik". Sebenarnya saya sudah pesan bulan lalu. Namun, karena masih pre-order maka buku itu baru tiba di rumah saya tadi sore.

Bagi saya, ini adalah buku terasyik yang saya baca bulan ini. Buku yang ditulis oleh Haidar Bagir dan Ulil Abshar Abdalla ini cukup luar biasa. Meskipun sekadar kumpulan artikel pendek, namun telah cukup baik membuka pikiran dan menambah wawasan saya.

Ada banyak hal menarik yang dibahas dalam buku kecil ini. Mulai dari kelemahan-kelemahan dan kelebihan-kelebihan sains, interaksi antara sains, filsafat, dan agama, hingga pengaruh-pengaruh interaksi tiga hal itu.

Namun, tentu saja saya tidak akan mengulas isi buku ini. Dalam tulisan singkat ini, saya hanya ingin menyampaikan bahwa tidak semua bahan bacaan menarik untuk dibaca setiap orang. Setiap orang memiliki ketertarikan masing-masing terhadap bahan bacaan.

Oleh karena itu, jangan terburu-buru menjustifikasi bahwa diri ini tidak suka membaca. Bisa jadi, bukan tidak suka membaca, tapi belum menemukan bacaan yang disukai. Solusinya adalah teruslah mencari bahan bacaan hingga menemukan bahan bacaan yang disukai. Karena memutuskan untuk tidak membaca bukan solusi bijaksana bagi manusia yang ingin maju.

Sumenep, 18 Agustus 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Merasa selalu pas, setiap kali membaca tulisan mas Syaiful.

19 Aug
Balas



search

New Post