Syaiful Rahman

Syaiful Rahman dapat dihubungi melalui [email protected] atau 081915522463....

Selengkapnya
Navigasi Web
PENULIS MASIH JADI KUNCI PENTING

PENULIS MASIH JADI KUNCI PENTING

Mungkin sudah mulai banyak yang berpikir bahwa posisi penulis mulai kurang seksi. Kalau tujuannya hanya untuk berbagi atau menyampaikan gagasan, sekarang sudah banyak alternatifnya. Salah satunya adalah dengan membuat channel YouTube.

Melalui YouTube, kita bisa menyampaikan gagasan yang kita mau. Kita bisa ngomong di depan kamera. Kemudian kita unggah dan kita sebarkan.

YouTube juga menawarkan kemudahan yang luar biasa. Kita bisa mendengarkan gagasan orang lain sambil jalan-jalan. Berbeda dengan membaca buku. Tidak bisa disambi goreng telur.

Kalau begitu, berarti menulis sudah tidak penting lagi? Posisi penulis sudah tidak penting?

Nah, semalam saya coba jalan-jalan di LinkedIn dan di website sumrush. Di sana saya menemukan profesi-profesi penting yang harus dimiliki oleh tim marketing agar perusahaan bisa sukses. Dan tahukah Anda? Ternyata profesi penting teratas adalah profesi penulis. Copywriter atau content writer.

Di situlah saya bertakon-takon. Why posisi penulis masih dianggap penting? Bukankah saluran-saluran promosi seperti YouTube, Instagram, de el-el sudah lebih banyak menggunakan gambar daripada teks?

Ternyata semua memang masih bertumpu pada tulisan alias teks. Gambar hadir hanya sebagai terjemahan dari tulisan. Video hadir sebagai terjemahan dari tulisan.

Kita pasti tahu Youtuber-Youtuber luar biasa seperti Deddy Courbuzier, Raditya Dika, Ria Ricis, de el-el. Apakah mereka membuat konten YouTube ujug-ujug? Ternyata tidak. Mereka menyiapkan skrip atau tulisan terlebih dahulu.

YouTuber membuat konten YouTube tidak asal. Agar kontennya bagus dan disukai banyak orang, mereka menyiapkan semuanya dengan matang. Ada skrip di dekat kamera yang mereka baca. Ada tulisan.

Yaps, persis seperti penyiar berita. Penyiar berita tidak ngomong seenaknya. Di dekat kamera ada teks yang mereka baca. Ada tulisan.

Apalagi di dunia akademik keilmuan. Kemampuan menulis masih menjadi kunci penting. Kita harus bikin makalah, skripsi, tesis, desertasi, penelitian, artikel, de el-el. Semua membutuhkan kemampuan menulis.

Bahkan, kalau Anda mau menikah, orang yang bisa menulis sangat dibutuhkan. Memangnya buku nikah tidak ditulis? Iya, dong. Harus ditulis nama mempelainya. Hem.

Itulah mengapa menulis perlu dilatih sejak dini. Karena faktanya, menulis tidak semudah memasak mi instan. Menulis itu butuh latihan yang sungguh-sungguh. Sama seperti memperjuangkan si dia. Harus sungguh-sungguh.

Surabaya, 1 Desember 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga lancar mendapatkan si "dia" ya Mas. Aamiin

01 Dec
Balas

Daya juang menulis dengan memperjuangkan si dia sulit yang mana Mas... ? Hehe

01 Dec
Balas

Lebih sulit menjawab pertanyaan ibu hehehe

01 Dec



search

New Post