pembelajaran berkesadaran diri penuh ( mindfullness ) kompetensi sosial dan emosional
koneksi antar materi
tugas 2.2.a.9 koneksi antar materi pembelajaran sosial dan emosional
oleh : kadek suprapto
CGP parigi moutong
Pengertian pembelajaran emosional
Perasaan jadi sesuatu yang bisa berubah kapan saja. Ada banyak faktor yang menyebabkan sebuah perasaan menjadi naik turun. Mulai dari faktor orang lain, lingkungan, tekanan, hingga kondisi tubuh sendiri bisa memengaruhi perubahan perasaan dan emosi.
Perasaan bahagia bisa di ciptakan sendiri dari pikiran dan hati. Tumbuhkan pikiran positif dan tetaplah untuk tenang ketika menghadapi sesuatu. Cobalah berhenti sejenak ketika merasa lelah. Hal tersebut salah satu langkah bijak yang bisa ditempuh.
Terkadang emosi yang datang justru bisa mengacaukan yang ada. Maka penting untuk mengelola perasaan agar tidak mudah terbawa emosi. Dekatkan diri dengan hal yang bisa memberikan motivasi untuk menenangkan diri. Dengan begitu kita bisa berpikir lebih jernih dalam memutuskan tindakan selanjutnya. Lalu apa hubungan pernyataan diatas dengan pembelajaran sosial dan emosional? Pembelajaran sosial-emosional adalah hal yang sangat penting. Pembelajaran ini berisi keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan anak untuk dapat bertahan dalam masalah sekaligus memiliki kemampuan memecahkannya, juga untuk mengajarkan mereka menjadi orang yang baik.
Pembelajaran sosial-emosional mencoba untuk memberikan keseimbangan pada individu dan mengembangkan kompetensi personal yang dibutuhkan untuk dapat menjadi sukses. Bagaimana kita sebagai pendidik dapat menggabungkan itu semua dalam pembelajaran sehingga anak-anak dapat belajar menempatkan diri secara efektif dalam konteks lingkungan dan dunia. PSE adalah mengenai bagaimana kita menjalankan sekolah. Pembelajaran sosial-emosional adalah tentang pengalaman apa yang akan dialami siswa. apa yang dipelajari siswa dan bagaimana guru mengajar.
Sebuah kalimat penenang emosi “ orang hebat adalah orang yang dapat mengendalikan diri saat dikuasai oleh amarah, tenang saat dipermalukan, tersenyum saat diremehkan.”
Kompetensi sosial emosional
1. Kesadaran diri/pengenalan emosi
2. Pengelolaan diri/pengelolaan emosi dan fokus
3. Kesadaran sosial/empati
4. Keterampilan sosial/resiliensi
5. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
Hubungan mindfullnes dan pembelajaran sosial emosional
Mindfullnes mengajarkan kita untuk hadir sepenuhnya dan menyadari keadaan terkini kita serta memberikan respons yang paling tepat dalam keadaan apapun.. mengurangi kebiasaan menuntut dan untuk lebih bersyukur akan segala sesuatu. Mindfullnes adalah sesuatu yang kita miliki secara alami, namun hal tersebut akan tersedia bagi kita ketika kita melatihnya setiap hari. Sebuah teknik yang dilakukan adalah teknik S-T-O-P yang dapat membangun kesadaran diri sendiri ( self awareness ) dengan berbagai kompetensi emosi dan sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Ruang lingkup penerapan pembelajaran sosial emosional
1. Rutin ( diluar waktu belajar akademik )
2. Terintegrasi dalam pembelajaran
3. Protokol ( budaya atau aturan sekolah
Disiplin /budaya positif
Pembelajaran kompetensi sosial emosional menjadi budaya/aturan sekolah yang sudah menjadi kesepakatan bersama dapat diterapkan secara mandiri oleh siswa sebagai kebijakan sekolah untuk merespons situasi/kejadian tertentu. Misalnya menyelesaikan konflik yang terjadi dengan membicarakannya tanpa kekerasan, menghargai antar teman.
Filosofi KHD
Pendidikan adalah menuntun pada pencapaian tujuan pembelajaran yaitu kebahagian hidup, well being pada level tertinggi sehingga jika belajar adalah membuat murid tidak bahagia sudah menyalahi aspek kodratnya.
Peran guru penggerak
Menciptakan well-being ekosistem pendidikan di sekolah. Guru sebagai pendidik menciptakan kondisi nyaman, sehat dan bahagia bagi murid
Keterkaitan antar materi
Pembelajaran keterampilan sosial emosional terintegrasi melalui pembelajaran diferensiasi sehingga membentuk budaya positif di sekolah. Untuk itu guru harus menciptakan situasi pembelajaran yang dapat mengakomodasikan kebutuhan siswa dimana mereka dapat memilih dan menentukan sendiri keinginannya untuk mengaktualisasikan minat belajar, profil belajar dan kesiapan belajarnya sehingga menghasilkan belajar yang bermakna. Dalam menciptakan suasana belajar yang diinginkan ada bebrapa faktor penting yang harus diketahui oleh guru dalam mengelola pembelajaran dikelas terkait dengan bagaimana cara mengelola tingkat emosi dan sosialnya karna dari respons emosi dan sosial seorang guru terhadap siswanya maka akan melahirkan perasaan bahagia serta kondisi belajar yang diinginkan oleh mereka.
“kebahagiaan adalah pada saat kita dapat menghargai apa yang ada di sini dan sekarang dan dapat membangun hubungan maupun kerja sama dengan orang lain atas dasar hormat dan saling menghargai” ( Rusdy Rukmana, budayawan )
Seperti kutipan lagu ini “bila masi mungkin kita menorehkan batin atas nama jiwa dan hati tulus ikhlas”. “kita mesti bersyukur bahwa kita masih diberi waktu entah sampai kapan tak ada yang bakal dapat menghitung”.
Parigi moutong, 8 maret 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih pak ridwan
Wehh Mantaf Pak... Lanjutkan