Hari ini,sedikit kegiatan yang aku lakukan di bengkel,karna memang sedang sepi order hanya ada satu perakitan pintu rolling dor yang aku pasang bersama team work.Dan hanya paruh waktu jam kerja sudah rampung terpasang,sehingga ada banyak waktu aku bisa melakukan hal lain.Di sela -waktu rehat aku masuki gurusiana dan aku membaca artikel dari pengampuku Drs.Siti Rafi'ah yang membuat aku tertunduk dan sejenak timbul rasa yang setiap hari bahkan mungkin setiap waktu selalu coba aku sembunyikan yakni rasa sesal dimana Sewaktu SMP dan SMA dulu sering sekali kulukai hati kedua orang tua ku.Dengan tabahnya kedua orang tua menghadapi kenakanku terlebih Ibu.Rasa penyesalan tidak akan memperbaiki semuanya,Hanya berbuat yang terbaik dalam hidup yang akan sellalu aku coba lakukan dan serta doa yang semoga Tuhan mendengar dan menyangi mereka di sisiNya.Dalam kesempatan kali ini saya mencoba berbagi puisi tentang rasa sesal itu,dan semoga bermanpast bagi kita semua,karna sejatinya mengingat kematian akan mempertebal iman dan taqwa kita.

Hujan

Membawa memori ingatanku kepadamu,

Gemuruh angin dan rintik suaranya,bagaikan kata katamu yang tak mungkin kulupa

Aku masih di dunia dan tak seperti dulu

Dan seharusnya aku nikmati senyum itu,senyum bangga seoang ibu

Di mana akan kubur rasa sesal ini,

Ya Tuhan sayangi mereka jangan biarkan rasa sesal ini menjadi bayang byang dalam hidupku

Mereka pergi atas kasihmu dan suatu peringatan aku pun kan kesana.

Kalim

Terima kasih gurusiana atas kesempatannya

Selamat sore.