Ketika kumelihat wajah diriku sendiri di handphone, yang kulihat adalah seorang wanita yang sudah terlihat tidak muda secara... umur sudah kepala empat, ada kerut di setiap senyum akibat kelelahan diantara aktivitas sebagai seorang guru yang mempunyai tugas dari negara untuk mengajak siswanya tetap semangat belajar di kelas sampai waktunya pulang dari pukul 7 pagi sampai pukul 4 dengan senyum itu pula aku menerima setiap tugas yang harus segera dielesaikan sementara siswaku menunggu dikelas membuatku gagal fokus menentukan prioritas yang mana harus kukerjakan, senyumku ketika melaksanakan aktivitasku sebagai ibu dari ketiga anaku yang usia masih membutuhkan perhatian mulai dari bangun tidur hingga mereka tidur,dan terahir tugas utamaku sebagai istri dari suamiku yang juga seorang pekerja yang pastinya membutuhkan suport dari pendamping hidupnya untuk berjuang mencari rejeki halal sebagai dasar menjadikan anak-anak kami anak yang sholeh dan shaleha.

Setiap kumelihat wajahku sendiri ada raut wajah ayah dan ibuku disetiap bagian wajahku, ibuku yang menyumbang separuh dari wajahku yang agak bulat bermata sipit dan berkulit kuning (Alhamdulillah) mungkin karena itulah aku menjadi pilihan suamiku yang berkulit eksotis namun menawan . Ibuku juga menyumbang sifatnya yang penyayang kepadaku sehingga anak-anaku selalu nempel dan tak mau kehilangan ibunya seharipun.Wajahku juga terdapat bagian wajah ayahku berdahi lebar yang kata orang-orang artinya pintar dan Alhamdulillah aku cukup pintar bila dibandingkan dengan anak-anak SMP dalam berbahasa asing, narsis amat ya?tapi sungguh itulah kelebihan aku yang hanya bisa berbahasa inggris untuk tingkat lokal karena belum pernah ke Australia ataupun Inggris hanya pernah ke Malaysia dan Singapura untuk uji nyali.

Wajahku juga menyiratkan seorang ibu yang masih punya semangat untuk berjuang dalam mencari ilmu meskipun waktu yang terbatas dengan tuntutan yang luar biasa dari tempatku bekerja untuk bisa menjadi seorang guru yang baik dan dirumah menjadi seorang super woman yang harus siap 24 jam melayani kebutuhan anggota keluarga yang membutuhkan. Selama aku sehat aku akan berusaha terenyum sebagai bagian dari kepribadianku sebagai seorang manusia biasa yang berusaha untuk menjadi lebih baik setiap harinya semoga Allah selalu menjaga niatku.