#TantanganGurusiana365

#HariKe321

Dua hari yang lalu, sepulang sekolah, saya menemukan sebuah kantong plastik warna biru yang tergeletak di dapur. Tertarik ingin mengetahui apa isinya lantas saya sentuh menggunakan kaki, kantong plastik pun terbuka. Ternyata ada dua buah keluih.

Buah keluih atau kluwih, sering juga disebut kulur, sepintas sama dengan buah sukun. Bedanya, kalau buah kluwih berduri halus agak panjang sedangkan sukun hampir tidak ada. Selain itu, buah kluwih bijinya banyak, sedangkan sukun tidak berbiji.

Awalnya saya menyangka buah ini dibawa oleh anak saya yang pulang dari kebun. Karena di kebun juga ada dua pohon, tetapi buahnya tidak sebesar ini. Anak saya yang ketigalah yang memberitahukan bahwa itu mamanya yang bawa pulang dari sekolah.

Di sekolahnya istri memang ada sebatang pohon keluih yang setiap saat selalu berbuah. Pohonnya tinggi besar. Jika buahnya sudah matang atau tua biasanya suka jatuh sendiri. Dari cerita istri, ternyata itulah yang dia bawa pulang pada hari itu.

Keberadaan buah keluih ini sebenarnya saya hampir lupa. Saya pikir, oleh istri, sudah dibuatkan sayur. Karena sering istri membuat sayur lodeh atau sayur asam dari buah ini. Daging buah yang masih keluarga dengan sukun ini memang enak dibuat sayur.

Malam ini, istri saya tidak membuat sayur. Kluwih yang sudah tua itu dikuliti dan diambil bijinya saja. Biji kluwih lalu dikupas kulitnya terus dimasak. Tambahkan sedikit garam saat dimasak, jadi deh camilan enak sambil nonton TV.

****

Bima, 2 Desember 2020

Salam literasi