#TantnganGurusiana

Sesuai saran dan surat keterangan dokter, Bu Erni tidak masuk sekolah dulu beberapa hari. Harus istirahat untuk memulihkan tenaga dan menenangkan pikiran. Suaminya, pak Raditya, mendukung Bu Erni untuk istirahat beberapa hari. Tapi, dua minggu tidak masuk gara-gara gula darahnya naik membuat ia rindu dengan anak-anak. Dengan motor matiknya ia berangkat pagi-pagi supaya tidak terjebak macet. Biasanya diantar sang suami, sekarang tidak.

Sesampainya di sekolah ia disambut hangat oleh para siswa dan rekan guru. Jam masuk pun tiba. Tanpa buang waktu ia langsung mengisi jam pertama dan memberikan tugas. Saat anak-anak mengerjakan tugas, ia pamit ke toilet. Setelah ia kembali, dua orang anak maju untuk memeriksa hasil pekerjaannya. Iapun mencari kacamatanya. Di dalam tas tidak ada. Lalu ia kembali ke toilet. Mungkin tertinggal di sana. Namun ia kembali dengan tangan hampa. Ia berpikir, mungkin ada anak-anak usil menyembunyikannya. Dengan nada sedikit kesal ia berujar, "Siapa yang menyembunyikan kacamataku?"

Hingga jam pulang sekolah kacamata itu belum juga ditemukan. Tak seorangpun, baik anak-anak maupun guru-guru yang tahu keberadaannya. Ia pasrah dan merelakan kacamatanya. Sebelum memakai helm dan melenggang keluar dengan motor matiknya, iapun melepas kacamata yang ada di kepalanya.

Salam literasi.