Karnain Abidin

Lahir di Rupe (Bima) pada tanggal 27 Juni 1971, Pendidikan: S1 PLB Universitas Negeri Makassar (UNM) 2000, S2 PIPS Kanjuruhan Malang (Unikama) 2016, Mo...

Selengkapnya
Navigasi Web
Para Pejuang NIP Berguguran
Sumber foto: detikedu

Para Pejuang NIP Berguguran

#TantanganGurusiana

Seleksi penerimaan Aparatur Sipil Negara (ASN) tahun 2021 menuai banyak keluhan. Protes berdatangan dari calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Bagaimana tidak, ekspektasi dari para peserta seleksi sudah melambung ternyata tidak sesuai dengan kenyataan.

Proses seleksi PPPK guru saat ini telah memasuki seleksi kompetensi tahap pertama. Ujian seleksi sudah dimulai sejak Senin (13/9) lalu, dan akan berakhir pada Jumat (17/9) mendatang. Sedangkan pada Sabtu, 18 September 2021 akan dilaksanakan sesi susulan.

Berdasarkan pantauan penulis lewat media sosial, peserta seleksi PPPK guru yang merupakan honorer itu banyak mengeluhkan berbagai kendala selama proses seleksi. Hal pertama yang dikeluhkan ialah minimnya sosialisasi dari panitia seleksi nasional. Menurut kebanyakan peserta, seperti ada yang kurang optimal dari informasi yang disampaikan sejak awal.

Hal kedua, terkait dengan soal tes. Banyak peserta yang merasa soal tes terlampau sulit. Kadang soal tidak sesuai kompetensi yang menjadi kewenangannya diberikan pada mata pelajaran tertentu. Belum lagi pernyataan dalam soal dan pilihan jawaban yang panjang-panjang sehingga menyita waktu.

Ketiga, kebijakan afirmasi yang dinilai tidak adil oleh para peserta. Karena kebijakan masa kerja minimum 3 tahun, banyak guru yang berusia 35 tahun ke atas mendapatkan afirmasi. Walaupun realita di lapangan banyak yang baru 3 tahun masuk. Sementara, ada guru honorer yang sudah mengajar puluhan tahun, tetapi tidak mendapatkan afirmasi masa kerja.

Keempat, passing grade yang terlalu tinggi. Hal ini ditemukan pada beberapa mata pelajaran tertentu. Sedangkan beberapa mata pelajaran lain relatif rendah. Keluhan ini dilontarkan oleh peserta dengan usia 35 ke atas. Mereka merasa ambang batas pencapaian terlalu tinggi untuk guru-guru yang sudah tua.

Harapan dari para peserta mudah-mudahan Mas Menteri mengubah kebijakannya terutama kaitan dengan afirmasi. Selain afirmasi usia, afirmasi sertifikat pendidik, dan afirmasi peserta disabilitas, ada tambahan afirmasi masa kerja dan afirmasi honorer K2.

Demikian beberapa keluhan peserta yang bisa penulis rangkum. Baik keluhan yang penulis dengat langsung, maupun melalui media sosial yang ada.

***

Salam literasi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post