Jurnal Monolog

Demontrasi Kontekstual 3.1

Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaraan

Sebagai seorang guru tentunya setiap hari menemukan dan menghadapi suatu masalah.Apalagi suatu masalah yang harus memilih dan membuat suatu keputusan.Dalam mengambil sebuah keputusan biasanya muncul dilema, mana yang harus diambil, dan keputusan mana yang harus dipilih. Kedaaan tersebut dinamakan dilema etika, seperti pendapat yang disampaikan oleh Thomson dan Thompson (1981) dilema etika merupakan suatu masalah yang sulit dimana tidak ada alternatif yang memuaskan / situasi dimana alternatif yang memuaskan / tidak memuaskan.Dapat disimpulkan bahwa dilema etika yaitu situasi yang dihadapi seseorang dimana keputusan mengenai perilaku yang layak harus di buat untuk diperlukan pengambilan keputusan untuk menghadapi dilema etika tersebut. Dengan posisi kita sebagai pedidik maka dapat dikatakan bahwa guru sebagai pemimpin pembelajaran, karena guru yang menentukan arah dan tujuan pembelajaran.

Dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran perlu memperhatikan paradigma yang terjadi pada situasi tersebut, yang dapat dikategorikan seperti di bawah ini :

1. Individu lawan masyarakat (individual vs community)

2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyality)

4. Jangka Pendek lawan jangka panjang (short tem vs long term)

Selain paradigma diatas terdapat nilai-nilai /prinsip yang mendasari pemikiran seseorang untuk mengambil suatu keputusan dalam situasi dilema etika. Ketiga prinsip ini dapat membantu dalam menghadapi pilihan-pilihan yang penuh tantangan yang harus dihadapi (hutter, 2009, halam 144) ketiga prinsip tersebut adalah :

1. Berpikir berbasis hasil akhir ( End based Thingking)

2. Berpikir berbasis peraturan (Rule based Thingking)

3. Berpikir berbasis rasa peduli (Care based Thingking)

Setelah menentukan prinsip dan paradigma yang diambil dalam pengambilan keputusan selanjutnya yaitu menguji keputusan yang diambil dengan 9 langkah yang meliputi nilai yang bertentangan, siapa yang terlibat,fakta-fakta yang relevan,pengujian benar dan salah,pengujian paradigma,prinsip resolusi, investigasi opsi trilema, buat keputusan,lihat lagi keputusan dan refleksikan.

Cara saya untuk menstransfer dan menerapkan pengetahuan yang di dapat oleh program guru penggerak ini dilingkungan sekolah saya yaitu hal pertama saya lakukan yaitu berkoordinasi dan berkolaborasi dengan kepala sekolah, setelah itu mengadakan sosialisasi dengan teman sejawat disekolah tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, yang terakhir yaitu menerapkan praktik baik yang sudah dipelajari dalam program guru penggerak.

Langkah awal yang akan saya lakukan untuk memulai pengambilan keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran yaitu pertama membedakan terlebih dahulu masalah yang sedang dihadapi apakah termasuk dalam dilema etika atau bujukan moral, kemudian akan menentukan prinsip dan paradigma yang diambil, selanjutnya yiatu pengujuan keputusan dengan 9 langkah yang telah ditentukan.

Setelah saya menerapkan pengambilan kepusuasan tersebut kemudian membagikan praktik baik yang sudah dilakukan ke dalam komunitas praktisi yang ada disekolah.

Saya akan memulai menerapkan pengambilan keputusan mulai dari diri saya sendiri sebagai individu dan sebagai pemimpin pembelajaran dan akan dilakukakan sekarang dan saat ini juga, kemudian untuk diterapkan dikelas sekitar 2 minggu dengan jadwal penyesuaikan jadwal pertemuan di sekolah.

Dalam kegiatan ini Saya akan melibatkan teman sejawat dan kepala sekolah untuk menjadi pendamping dan teman diskusi untuk menentukan pengambilan keputusan selain itu saya akan berkolaborasi dengan teman sesama CGP dalam satu kelompok untuk mendampingi saya. Dengan adanya teman CGP yang sama-sama mengerti dengan teori dan materi ini saya akan mudah mengembangkan kemampuan saya dalam pengambilan keputusan sesuai dengan teori yang telah dipelajari dalam program guru penggerak.