Kartika Diah Hapsari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PEMBIASAAN PENGGUNAAN KATA TOLONG, MAAF DAN TERIMA KASIH DALAM BERKOMUNIKASI DI LING

PEMBIASAAN PENGGUNAAN KATA TOLONG, MAAF DAN TERIMA KASIH DALAM BERKOMUNIKASI DI LING

Latar Belakang

Etika sopan santun sangatlah penting dalam menjalani kehidupan sosial dan pergaulan sehari-hari. Hal ini perlu diterapkan sejak usia dini untuk membentuk disiplin positif. Peran orang tua di rumah dan guru di sekolah sangat penting untuk mengajarkan etika sopan santun kepada anak. Salah satunya dengan melakukan pembiasaan bertutur kata yang baik dalam berkomunikasi.

Pembiasaan bertutur kata yang baik dengan pemilihan kata-kata positif akan membentuk kepribadian anak dalam berkomunikasi dan bergaul dengan lingkungan masyarakat secara luas di masa mendatang. Dukungan dan bimbingan orang tua serta guru untuk membiasakan anak-anak bertutur kata secara baik dilakukan dengan cara memberi contoh, menuntun dan mengawasi komunikasi anak dalam pergaulan sehari-hari. Orang tua dan guru perlu melakukan kolaborasi yang selaras sehingga pembiasaan bisa dilakukan secara seimbang baik di lingkungan sekolah maupun di rumah.

Beberapa kata kunci yang dapat diterapkan dalam pembiasaan ini antara lain yaitu kata “tolong”, ”maaf” dan “terima kasih”. Dalam konteks pendidikan kata-kata kunci tersebut merupakan wujud implementasi pendidikan karakter. Mengucapkan tiga kata ajaib “tolong”, “maaf” dan ”terima kasih” dijadikan sebagai pembiasaan kesepakatan budaya positif bagi anak-anak dalam berkomunikasi di sekolah dan di rumah. Tujuan yang ingin dicapai dengan pembiasaan ini yaitu timbulnya empati dan rasa saling menghormati pada siswa sehingga akan membentuk karakter pelajar pancasila yang berakhlak mulia.

Tujuan

1. Mengenalkan kepada siswa kata “maaf”, tolong” dan “terima kasih” dalam bertutur kata.

2. Terbentuknya kebiasaan siswa untuk berkomunikasi mengucapkan kata “maaf”, tolong” dan “terima kasih” baik dilingkungan sekolah maupun di rumah

Tolok Ukur

1. Tumbuhnya kesadaran siswa mengucapkan kata maaf bila melakukan kesalahan, tolong untuk meminta bantuan, dan terima kasih ketika bertanya dan meminta tolong.

2. Siswa terbiasa mengucapkan dan menerapkan kata maaf, tolong dan terima kasih dan menuliskan melalui buku kecil setelah berkomunikasi dengan teman, guru dan orang tua.

Linimasa Tindakan Yang Akan Dilakukan

Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan pembiasaan budaya positif bagi siswa dalam berkomunikasi yaitu sebagai berikut :

Minggu I :

Meminta izin kepada kepala sekolah untuk melakukan kegiatan aksi nyata, mengadakan sosialisasi terhadap orang tua tentang kegiatan penggunaan kata tolong, maaf, dan terima kasih pada proses pembelajaran maupun dalam berkomunikasi sehari-hari.

Minggu II :

Mendiskusikan kepada siswa tentang kesepakatan kelas untuk mengucapkan kata tolong, terima kasih dan maaf dalam komunikasi sehari-hari, memulai untuk pelaksanaan kegiatan dengan menyisipkan kata-kata tersebut di setiap proses pembelajaran agar terbentuk karakter siswa yang sopan santun.

Minggu III :

Pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan buku kecil untuk memantau perkembangan siswa.

Minggu IV :

Melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dijalankan.

Dukungan yang dibutuhkan

Kegiatan ini memerlukan peran dan dukungan dari berbagai pihak antara lain :

1. Kepala sekolah sebagai penanggung jawab

2. Teman sejawat sebagai pengawas dalam pelaksanaan kegiatan

3. Orang tua siswa sebagai pendamping siswa

4. Siswa sebagai objek yang melakukan kegiatan tersebut

DESKRIPSI AKSI NYATA

Minggu pertama pelaksanaan kegiatan terlebih dahulu meminta izin kepala sekolah dan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan. Setelah kepala sekolah menyetujui dan memberikan izin untuk melaksanakan kegiatan pembiasaan, kemudian guru memberikan sosialisasi kepada orang tua melalui whatsapp group dan mengunjungi perwakilan orang tua untuk menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu tentang pembiasaan penggunaan kata tolong, maaf dan terimakasih pada proses pembelajaran di lingkungan sekolah maupun di rumah dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan pada minggu kedua yaitu Mendiskusikan kepada siswa tentang kesepakatan kelas untuk mengucapkan kata tolong, terima kasih dan maaf dalam komunikasi sehari-hari, kemudian siswa diberi buku kecil untuk menuliskan setiap kegiatan yang telah dilakukan dalam pengucapan kata tolong, maaf dan terimakasih sebagai bukti bahwa siswa telah terbiasa melakukan hal tersebut. Setelah siswa sepakat memulai untuk pelaksanaan kegiatan dengan menyisipkan kata-kata tersebut di setiap proses pembelajaran agar terbentuk karakter siswa yang sopan santun dan berakhlak mulia sesuai dengan karakter pelajar pancasila.

Pada minggu ketiga, pelaksanaan kegiatan dimulai dengan setiap siswa wajib mengucapkan kata tolong, maaf dan terima kasih saat berkomunikasi dengan teman dan guru di lingkungan sekolah, setelah mengucapkan kata tersebut siswa menulisnya dalam buku kecil sebagai bukti bahwa siswa telah melakukan kebiasaan pengucapan kata tersebut. Pelaksanaan kebiasaan tersebut tidak hanya dilakukan di lingkungan sekolah tetapi juga di lingkungan keluarga dirumah, setelah siswa mengucapkan kata tolong, maaf dan terimakasih kepada orang tua, kakak, adik atau keluarga lainnya, kemudian siswa menuliskan ke dalam buku kecil. Peran orang tua disini sangat membantu dalam memberikan pengawasan terhadap siswa agar tetap melakukan pembiasaan pengucapan kata tolong, maaf dan terimakasih sehingga siswa terbiasa dalam berkomunikasi sehari-hari dan terbentuk karakter pelajar pancasila yang berakhlak mulia.

Kegiatan pembiasaan ini dilakukan selama 4 minggu dimulai dari 14 Desember 2020 sampai dengan 4 Januari 2021.

Pada minggu ke empat pelaksanaan guru melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan dengan mengumpulkan buku kecil dari setiap siswa.

Setelah mengumpulkan buku kecil dari catatan setiap siswa guru mengalisa tentang kekurangan dan kelebihan pada kegiatan yang telah dilakukan.

HASIL AKSI NYATA

Hasil aksi nyata yang dilakukan selama empat minggu dalam melaksanakan kegiatan pembiasaan mengucapkan kata “tolong”, “maaf”, dan ‘terima kasih” yaitu :

Tumbuhnya kesadaran siswa mengucapkan kata tolong, maaf dan terimakasih.

Dibuktikan dengan Siswa mulai terbiasa mengucapkan kata tolong pada saat meminta tolong kepada teman, kemudian siswa sudah terbiasa mengucapkan kata maaf dan tidak terbawa emosi apabila telah melakukan kesalahan serta siswa sudah mulai terbiasa mengucapkan kata terima kasih setelah ada teman yang membantu.

Dengan membiasakan siswa mengucapkan tiga kata tersebut dalam berkomunikasi, maka tumbuh kesadaran siswa untuk berbicara dengan sopan sehingga sehingga siswa terbiasa dan membentuk karakter yang berakhlak mulia sesuai dengan karakter pelajar pancasila. Selain membiasakan siswa mengucapkan tiga kata tersebut, siswa juga dilatih untuk menuliskan kegiatan yang telah dilakukan dengan tiga kata tersebut, sehingga kegiatan tersebut dapat melatih siswa untuk gemar menulis.

2. Penerapan kata tolong, maaf dan terima kasih dalam buku kecil.

Setiap siswa yang telah mengucapkan kata tolong, maaf dan terima kasih harus menuliskan kata yang telah diucapkan pada buku kecil sebagai bukti bahwa telah membiasakan pengucapan kata tersebut.

Saat siswa sudah terbiasa dengan ucapan “tolong”, “maaf”, dan ‘terima kasih” mereka juga akan belajar tentang menghargai orang lain disekitarnya, bertanggung jawab dengan apapun yang telah dilakukan, motivasi untuk selalu berbuat baik, dan terbentuk karakter pelajar pancasila yang berakhlak mulia.

PEMBELAJARAN YANG DIDAPAT DARI PEMBIASAAN PENGGUNAAN KATA TOLONG, MAAF DAN TERIMAKASIH

Pelajaran yang didapat dari kegiatan aksi nyata tentang pembiasan mengucapkan tiga kata ajaib yaitu kata tolong, maaf dan terima kasih pada siswa saat berkomunikasi adalah sebagian besar siswa telah tumbuh kesadaran untuk mengucapkan tiga kata” tolong”, “maaf”, dan ‘terima kasih” saat berkomunikasi di lingkungan sekolah dengan guru, teman maupun di lingkungan keluarga dirumah dengan orang tua.

Meskipun masih ada beberapa siswa yang harus diingatkan dahulu untuk mengucapkan tiga kata tersebut. Untuk membantu siswa tersebut guru harus selalu memberikan motivasi sehingga timbul motivasi intrinsik dalam diri siswa sendiri untuk mengucapkan tiga kata tersebut, selain itu guru harus selalu memberikan contoh langsung penerapan ucapan kata-kata tersebut. Sehingga siswa dapat melihat langsung contoh dari guru.

RENCANA PERBAIKAN UNTUK PELAKSANAAN DI MASA MENDATANG

Rencana perbaikan dimasa mendatang yaitu selalu memberikan motivasi secara terus menerus kepada siswa sehingga muncul motivasi intrinsik dalam diri siswa untuk mengucapkan kata ” tolong”, “maaf”, dan ‘terima kasih” dan menjadi kebiasaan dalam setiap berkomunikasi dengan guru, teman maupun orang tua. Pemberian contoh langsung dari guru saat guru berkomunikasi dengan siswa maupun rekan sejawat, serta berkolaborasi dengan orang tua untuk memberikan pengawasan terhadap kebiasaan mengucapkan tiga kata’ tolong”, “maaf”, dan ‘terima kasih” yang menjadi salah satu bentuk disiplin positif.

DOKUMENTASI

Kegiatan siswa saat menuliskan kata ajaib “tolong”, “maaf”, dan ‘terima kasih” yang pada buku kecil sesuai dengan kata yang telah diucapkan

Hasil dari catatan buku kecil dari siswa yang telah menuliskan kegiatan siswa saat mengucapkan tiga “tolong”, “maaf”, dan ‘terima kasih”

Peran orang tua dalam penerapan pembiasaan mengucapkan kata “tolong”, “maaf”, dan ‘terima kasih”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post