Buku Kenangan
138. Buku Kenangan
Suara anak-anak kelas IX H sangat riuh. Mereka berkumpul di depan kantin sekolah. Mereka mengenakan pakaian bebas. Aku mengintip dari balik jendela. Tak terasa, mereka terlihat gantheng dan cantik.
"Lho anak-anak ini memang mau ada apa datang ke sekolah?" tanya Marni.
"Oh, saya lupa menyampaikan. Mereka akan foto bersama wali kelas. Foto dilaksanakan usai PBM kelas VII dan VIII," ujar pak Adi selaku Waka Kesiswaan.
Marni pun berpindah duduk di depan pak Adi. "Pak, apa mereka akan membuat buku kenangan? Kalau ada iuaran biasanya pimpinan kita tidak berkenan," ujar Marni.
Dengan tenang pak Adi menjelaskan, " Tidak, Bu. Mereka memberikan informasi juga baru tadi malam. Rencananya akan saya buatkan buku kenangan tapi tidak perlu dicetak. Anak-anak akan dikirimi file saja. Mereka biar cetak sendiri apabila menginginkan. Semua yang mengurusi Korlas, Bu."
Tak lama kemudian, anak-anak sudah berganti baju seragam. Beberapa orang tua siswa hadir. Seorang diantaranya adalah berprofesi sebagai fotografer. Mereka menyaksikan putra-putrinya berfoto. Anak-anak terlihat sangat gembira. Melihat mereka bahagia, kami pun ikut bahagia. Semoga mereka dapat meniti masa depan yang lebih baik seperti senyum yang terukir hari ini.
Surabaya, 18 Mei 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasannya keren
Guru keren. Selalu menginspirasi dan menyemangati peserta didik. Salam sukses.
Aamiin, kereen ulasannya Bunda Karyani. Semoga sehat selalu