141. Tea Day

Pagi ini saya menghadiri Halal Bihalal lagi. Acara ini diselenggarakan oleh alumni para guru pengajar SMAN 17 Surabaya. Di sekolah inilah saya pertama kali ditempatkan sebagai guru PNS. Perjalanan menuju TKP, saya ditemani radio kebanggaan kotaku. Sang penyiar menginformasikan bahwa hari ini tanggal 21 Mei merupakan hari teh internasional. Semula hari teh ini diperingati setiap tanggal 15 Desember pada tahun 2005. Perayaan ini telah berlangsung di negara-negara penghasil teh, seperti Bangladesh, Srilanka, Nepal, Vietnam, Indonesia, Kenya, Malawi, Malaysia, Uganda, India dan Tanzania. Namun United Nations General Assembly (UNGA) atau Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Kamis 19 Desember 2019 mengadopsi resolusi yang menetapkan 21 Mei sebagai Hari Teh Internasional (International Tea Day). Perayaan ini merupakan bentuk apresiasi bagi negara-negara penghasil teh terutama negara berkembang. Teh sebagai sumber penghasilan dan pendapatan ekspor bagi negara. Industri teh telah menyediakan lapangan kerja. Kalau di Indonesia, minuman teh menemani hampir semua menu makan. Misalnya: selesai sarapan, minumnya teh atau ketika sore hari sedang duduk santai di rumah ditemani teh plus gorengan. Harapannya, generasi penerus dapat menikmati teh seperti halnya para pendahulunya. Apakah Anda penikmat teh juga? Boleh asal tidak manis ya. Sebab di Jawa Timur, kalau Anda pesan teh di warung, pasti sang penjual akan membuatkan teh manis. Ini berbeda ketika saya berada di provinsi lain. Misalnya di Bandung. Ketika saya pesan teh panas, sang pemilik warung membuatkan teh tawar alias tanpa gula. Manis atau tawar tergantung selera Anda. Selamat menikmati teh sambil membaca artikel paragurusianer.

Sidoarjo, 21 Mei 2022