Kasman Samin Kamsurya,S.Pd, M.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Mereka Yang Pernah Terzolimi.

Mereka Yang Pernah Terzolimi

By : KaKa.

Mengenang peristiwa 10 Nopember Surabaya tak lengkap jika tidak membicarakan sosok berikut ini. Beliau adalah sosok pemuda yang gagah berani mengambil inisiatif mengobarkan semangat perjuangan para pemuda surabaya ketika itu, yang kini dikenal dengan sebutan arek-arek suroboyo. Yah Soetomo namanya, beliau adalah seorang wartawan di berbagai media cetak kala itu. Akibat jiwa kritisnya sehingga beberapa kali sempat tersangkut masalah politik dengan penguasa saat itu.

Soetomo atau lebih dikenal dengan sebutan Bung Tomo, adalah seorang promotor pergerakan pemuda surabaya saat perang mempertahankan kemerdekaan melawan kembalinya hegemoni belanda yang diboncengi inggris kala itu. Akibat gebrakan beliau menyemangati para arek-arek suroboyo dengan Lantunan kalimat "Allahu Akbar" melalui siaran radio membuat jiwa perjuangan pemuda surabaya menjadi berkobar, berapi-api, sehingga seluruh warga surabaya tergerak hatinya untuk ikut berperang melawan tentara Inggris.

Perang pun tak bisa dihindari antara kedua pihak. perlawanan sengit para pejuang NKRI demi mempertahankan kemerdekaan melawan tentara inggris berlangsung berhari-hari, dan membuat inggris kewalahan dan sempat meminta gencatan senjata. Dunia internasional pun terhentak dengan gugurnya para jenderal inggris dalam pertempuran 10 Nopember surabaya kala itu sehingga membuat citra inggris jatuh di mata publik internasional.

Namun jasa dan pengorbanan Bung Tomo yang begitu besar saat peristiwa 10 Nopember Surabaya itu tak bisa menyentuh nurani penguasa Orde Baru, sehingga beliau pun sempat masuk penjara akibat mengkritisi pemerintahan orde baru saat itu.

Kini di era Reformasi beberapa tokoh bangsa yang memiliki andil bagi negeri ini ketika aktif di militer maupun bidang lainya juga mengalami hal serupa. Mereka harus berurusan dengan penguasa akibat mengkritisi kebijakanya, sehingga publik pun menilai telah terjadi kriminalisasi terhadap mereka.

Sejarah selalu berulang menuturkan kisa berbagai tokoh bangsa dalam hiruk-pikuk pergolakan di negeri ini. Ada sekelumit kisah misteri yang tersimpan dan tak mampu terkuak oleh publik hingga hilang ditelan masa. Publik pun bertanya-tanya dan mencari jawabanya sendiri.

Akan kah terulang lagi kisah misteri sejarah baru penistaan tokoh bangsa di masa yang akan datang? Rakyat sepertinya sudah jenuh mendengar kisah pilu para pahlawan bangsa yang tersingkir dan teraniaya oleh nafsu serakah tirani negeri ini, Karena sejatinya Pahlawan bangsa itu tidak butuh gelar dan penghargaan fisik seperti yang terpublikasi selama ini, namun mereka hanya butuh pengakuan secara manusiawi sebagai anak bangsa layaknya seperti orang tua yang mengayomi serta menyayangi anaknya atau sebaliknya seperti anak yang hormat dan berbakti pada orang tuanya.

Ambon, 10 Nopember 2019

Selamat Hari Pahlawan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post