PULAU OSI

Minggu kemarin saya berkesempatan pulang kampung karena mengunjungi keluarga yang mengalami duka atas meninggalnya bibi saya (kakak perempuan) dari ayah (almarhum), dan setelah selesai acara (hajatan) tahlilan tujuh hari meninggal, saya berkesempatan berkunjung ke beberapa kampung tetangga yang dulu semasa kecil sering menjadi tempat melancong saya bersama sahabat di kampung.

Sungguh menjadi kesempatan berharga bagi saya bisa meluangkan waktu berkelilng di beberapa tempat yang cukup istimewa bagi saya yakni salah satunya adalah pulau osi.

Perjalanan saya kami merupakan kunjungan yang pertama setelah hampir sepuluh tahun saya meninggalkan daerah ini.

Pulau Osi adalah sebuah pulau kecil di wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat. Untuk akses menuju tempat ink dari kota Ambon, kita harus menyeberang menggunakan kapal Ferry selama satu jam lebih menuju dermaga Waipirit di kabupaten seram bagian barat.

Kemudian setelah tiba di waipirit, perjalanan dilanjutkan dengan angkutan darat (mobil atau Ojek) selama dua jam lebih menuju pulau osi. Tentunya harus melewati beberapa kawasan pegunungan dikelilingi panorama alam dan pegunungan tinggi sehingga kita disuguhi spot pemandangan wisata alam jejeran pulau-pulau kecil nan indah.

Perlu juga diketahui bahwa pulau osi daratan pulau kecil yang terpisah dengan pulau seram dan kendaraan mobil hanya bisa sampai di suatu desa yang bernama pelita jaya di pesisir barat pulau seram, selanjutnya perjalanan dilanjutkan menggunakan jasa ojek atau berjalan kaki sejauh hampir satu kilometer untuk sampai ke pulau berpenduduk kurang lebih empat ratus jiwa ini.

Setelah tiba di pelita jaya, saya lebih memilih menggunakan jasa ojek karena ingin menikmati indahnya panorama alam sepanjang jalan menuju pulau osi ini. Sungguh indah sekali, unik dan eksotis untuk menggambarkan pemandanga' di sekitar pulau ini.

Pulau Osi hanya memiliki luas sekitar sembilan hektar dengan panjang pulau kurang lebih enam ratus meter dan lebar sekitar dua ratus meter lebih. Pulau ini berpenduduk sekitar seratus kk, dengan mata pencaharian sebagai nelayan. Penduduk pulau ini dihuni oleh masyarakat suku buton yang sudah hidup puluhan tahun serta memiliki beberapa generasi.

Tingkat kepadatan pulau ini tidak terlalu tinggi akibat sudah terjadi proses pemindahan penduduk ke pulau seram pada beberapa puluhan tahun silam. Masyarakat di pulau osi juga melakukan proses reklamasi pesisir pantai dengan menggunakan mesin penyedot pasir yang dibeli oleh warga pulau osi sendiri.

Terdapat juga instalasi air tawar yang diperoleh dari bantuan pemda setempat sehingga warga bisa menggunakan air tawar tersebut untuk konsumsi sehari-hari.

Penggunaan sarana penerangan Lustrik dari tenaga surya jug terdapat di pulau ini, yakni warga dibantu oleh salah satu perusahan yang beroperasi di sekitar pulau ini, sehingga kini pulau osi terlihat terang bak kapal saat malam hari.

Pulau Osi kini telah menjadi salah satu daerah tujuan wisata favorit di maluku (pulau seram) karena keindahan taman laut di sekitar perairan pulau ini dan juga pemandangan di sekitar area menuju pulau osi yang sangat eksotis dan nyaman dikunjungi terutama saat menjelang senja.

Untuk kebutuhan para wisatawan yang berkunjung ke pulau ini,telah dibangun beberapa resort dengan fasilitas yang cukup memadai dengan harga yang cukup terjangkau bagi seluruh kalangan wisatawan yang ingin berkunjung ke pulau ini.

Ke depan potensi keindahan alam pulau osi ini akan menjadi lebih menarik jika ada perhatian dari dinas terkait di propinsi maluku, terutama dalam mempromisikan potensi pulau ini di berbagai event promosi wisata baik tingkat nasional maupun internasional.