Takdir

Kasnida

Memahami kata taqdir, sebagai ketetapan Allah semenjak manusia berada dalam alam rahim ibunya, sampai ajal menjemput.

Taqdir kita sudah ditentukan oleh Allah, hanya orang ya g menyakini kebenaran Allah yang akan paham akan Taqdir tersebut

Hari ini, Taqdir Allah mulai disalah artikan, bahkan sedikit sekali orang yang memahami bahwa Taqdir Allah bukanlah kehendak dari Allah, namun sebuah usaha yang dilakukan dengan kerja keras.

Taqdir kita berbeda satu sama lain, dan tidak akan pernah tertukar dengan taqdir orang lain. Rezki salah satu Taqdir manusia, Rezki kita tidak akan pernah bertukar dengan Rezki orang lain, meskipun jenis usaha dan bentuk perolehan Rezki itu persis sama.

Sulitnya menjalankan kehidupan di dunia, ini banyak keinginan manusia untuk merubah takdirnya. Apalagi, semenjak administrasi perkantoran dan guru menggunakan aplikasi untuk semua kegiatan, mulai dari absensi, membuat kegiatan harian bahkan semua kebutuhan kita bisa diketahui melalui aplikasi.

Peran aplikasi dewasa ini amatlah ampuh, bahkan mampu menggeser keyakinan bahwa Taqdir kita sudah ditetapkan Allah sebelum kita lahir ke dunia fana ini.

Sebagai contoh saja aplikasi absensi guru dan pegawai yang kita kenal dengan ASN. Baru saja sampai di tempat kerja, para ASN sudah sibuk melakukan pinjer print,. Baik melalui sidik jari, maupun mata. Satu menit saja terlambat, maka akan dihitung beberapa menit tergabung kedalam posisi terlambat.

Dijadikan patokan begini, agar ASN tersebut bisa menjadi orang yang tepat waktu dan bisa mengamalkan karakter kerja keras. Namun karena tidak bisa menerima takdir terlambat tersebut, sehingga menjadikan mereka kecewa dan mengalihkan takdirnya ke rasa kesal, tidak menerima keadaan bahkan membuat mereka melupakan nikmat Allah yang cukup besar diterima. Hanya karena tidak menerima takdir sehingga ada orang yang rela mempermainkan kejujuran demi melawan takdirnya.

Kasnida

Batu basa 11 Maret 2o23