Kas Pani

Ternyata waktu begitu cepat berlalu, lari bagaikan kilat. Kalau dari dulu aku tahu seperti itu, tentu tiada kesia-siaan dilakukan. Kas Pani, pengawas sekolah SM...

Selengkapnya
Navigasi Web
Secarik Kertas Ada Gambar Bunga di Pinggirnya

Secarik Kertas Ada Gambar Bunga di Pinggirnya

Weleh, weleh. Saya malah jadi bingung. Mau dukung yang punya ijazah, miliki sertifikat, dan kompetensi, tapi hanya puas dengan secarik kertas yang di pinggirnya ada gambar bunga. Lalu, setelah lulus tak pernah mau belajar lagi, seolah-olah sudah merasa sangat pintar. Atau menggendong mereka yang tak punya kertas keramat, ijazah, namun punya kompetensi, punya dedikasi, lebih rajin melaksanakan tugas dari pada mereka yang katanya punya ijazah, sudah PNS, tapi tugas-tugas dibebankan kepada honorer.

Kali ini, saya bukan hanya bingung, tapi kepala saya juga pening seperti si Poltak, raja minyak, seorang teman penggemar secarik kertas mengatakan dengan berapi-api, " mustahil pendidikan bermutu kalau gurunya saja tidak profesional, kualifikasi pendidikannya tidak standar, tak punya sertifikat pendidik, dan kompetensi keguruannya meragukan. "

Teman saya penggemar kertas yang di pinggirnya ada gambar bunga itu tidak salah, malah sangat benar. Ijazah perlu, sertifikat butuh, dan kompetensi juga penting.

Tapi tidak sampai di situ, ia terus nyerocos, " masak ada jeruk makan jeruk di sekolah, " ujarnya kesal, karena ada guru yang mengajar belum punya kualifikasi dan kompetensi.

" Kalau ada yang berasumsi profesi, yang paling mudah dimasuki orang, karena pintunya tidak terkunci adalah profesi guru, " tambahnya.

Tapi diantara membenarkan ocehan sang teman, kebingungan dan kepeningan saya malah jadi bertambah, Bu Susi Pujiastuti cuma lulusan SMP toh sukses, Ajib Rosidi Sang penyair, sekolah hanya sampai kelas 2 Taman Madya, ternyata dipercaya juga sebagai pengajar di perguruan tinggi, dan banyak lainnya. Apalagi Mas Menteri Nadiem Makarim pernah berkomentar, gelar katanya tidak menjamin kompetensi. Tapi lucunya lowongan kerja masih mencantumkan gelar dan pendidikan minimal sebagai syarat. Pernyataan yang gemanya kini tak terdengar lagi itu membuat saya semakin meleleh.

Argumennya tidak nyambung. Terserah. Biar semuanya jadi bingung. He, he]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow, nonjok banget Pak. Keren. Sukses selalu dan barakallahu fiik

21 Sep
Balas

He..he. Kabuuur.

12 Sep
Balas

Tepuk dada tanya selera pak, ini istilah kami orang melayu. Salam literasi

12 Sep
Balas

Istilah kami: Tapuk dado, tanyo salero. He..he.Terimakasih Bu siti.

12 Sep

Begitulah negeri kita Pak. Semakin banyak mendengar statement pejabat semakin bingung..he..he!

12 Sep
Balas

He, he kabuuur.

12 Sep



search

New Post