Setiap kali menjawab telpon, dia selalu berkata, " apa kabar ketua ? "

Mungkin maksudnya, Ketua MKPS yang saya pundaki sekarang. Risih juga sih panggilan itu.

Pada hal panggilan ketua lebih layak untuk dirinya, karena dia sebagai Koordinator Pengawas Sekolah ( Korwas) Disdik Aceh yang jabatan itu baru saja dia serahterimakan. Tapi, dia tak mau menerima sebutan ketua.

Begitulah kerendahan hati seorang Marwandi. Pak Korwas Marwandi, biasa kami memanggilnya.

Lelaki low profil ini selalu senang hati menerima setiap masukan atau kritikan yang dialamatkan padanya. Tak pernah terbersit kesan marah atau benci kepada orang yang mengkritiknya, dia selalu ingin bersahabat dengan banyak orang.

Saya sendiri pernah berpikir, terbuat dari apa hati lelaki ini. Sehingga dia begitu sabar menghadapi teman-teman.

Penah suatu ketika dalam tugas, dia " diadili " saya sebut saja MEREKA, ketika itu bernafsu besar ingin menjatuhkan diri teman-temannya sebagai pengawas sekolah. Dia tahan kemarahan, sekalipun sudah memuncak. Tapi, setelah mereka bicara, tak disangka serangan balikpun dilancarkan. Akhirnya mereka terdiam, mulut pun terbungkam.

Pak Korwas, biasa kami memanggilnya. Hari ini Senin, 25/10/2021 jabatan yang dia pegang selama tiga tahun telah berakhir. Di depan Kadisdik Aceh, dia serahkan Jabatan itu kepada Korwas terpilih, Bapak M. Akbari yang juga teman dekatnya.

" Maafkan saya, jika selama ini belum sepenuhnya bisa menyampaikn aspirasi teman-teman semua, " ujarnya mengakhiri sambutan singkatnya.

Sebagai korwas jabatannya telah berakhir, tapi saya dan teman-teman akan selalu bersamanya dalam mengemban tugas sebagai pengawas sekolah. ]