Berbicara perihal masalah yang dihadapi oleh sepak bola di Indonesia, maka mau tidak mau kita juga berbicara perihal pengelolaan dan kemampuan para wasit kita. Entah sudah berapa kali keputusan wasit kita dalam kompetisi nasional menjadi sorotan publik di media sosial. Keputusan ini juga dianggap mencerminkan profesionalisme dan kompetensi yang rendah sehingga perlu dilakukan pembenahan seraca signifikan.

Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mengamini hal tersebut. Menurutnya, masih banyak hal yang perlu diperbaiki dalam konteks perwasitan kita. Banyak hal-hal yang bisa diupayakan agar wasit kita lebih kompeten dan profesional.

Dalam rangka menggapai hal inilah Erick mencanangkan tiga ‘strategic planning’ yang menurutnya mampu untuk mendongkrak dunia perwasitan kita supaya lebih optimal. Kejelian Erick Thohir dalam hal ini ditunjukkan melalui kemampuan pemetaannya dalam melihat persoalan, di mana dirinya hendak menyentuh akar persoalan agar strategi ini betul-betul berfungsi. Untuk itu, setidaknya ada tiga aspek yang hendak dibenahi oleh Erick: membenahi jadwal wasit, asuransi wasit, dan profesionalisme wasit.

Tiga ‘Strategic Planning’

Pertama-tama, Erick Thohir mengambil tindakan untuk membenahi jadwal wasit. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap pertandingan memiliki wasit yang berkualitas dan memadai. Jadwal wasit yang tidak terencana dengan baik dapat mengakibatkan kelebihan tugas dan mempengaruhi kualitas wasit dalam memimpin pertandingan. Dengan membenahi jadwal wasit, diharapkan setiap wasit dapat memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri sebelum memimpin pertandingan dan dapat memaksimalkan performa mereka dalam memimpin pertandingan.

Selain itu, Erick Thohir juga memperjuangkan asuransi wasit. Wasit adalah bagian penting dari pertandingan sepak bola, dan mereka juga berada dalam risiko yang cukup tinggi terhadap cedera saat memimpin pertandingan. Oleh karena itu, Erick Thohir memperjuangkan asuransi untuk wasit. Asuransi ini akan memberikan perlindungan finansial dan medis kepada wasit dalam hal terjadinya cedera yang disebabkan saat memimpin pertandingan.

Terakhir, Erick Thohir memperjuangkan profesionalisme wasit. Hal ini dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pengembangan kepada para wasit. Pelatihan dan pengembangan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas wasit dalam memimpin pertandingan. Selain itu, Erick Thohir juga memperjuangkan kesejahteraan dan status profesional bagi wasit. Dengan kesejahteraan dan status profesional yang baik, diharapkan wasit akan lebih termotivasi untuk memimpin pertandingan dengan baik dan memberikan hasil yang lebih baik untuk pertandingan.

Dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh Erick Thohir, diharapkan kualitas wasit dalam memimpin pertandingan sepak bola di Indonesia dapat meningkat dan semakin membaik. Dengan jadwal wasit yang terencana dengan baik, asuransi yang ada, dan pengembangan profesionalisme wasit, maka kualitas sepak bola di Indonesia dapat semakin berkembang dan meningkat.

Kesimpulannya, upaya Erick Thohir untuk membenahi jadwal wasit, asuransi wasit, dan profesionalisme wasit merupakan langkah yang sangat positif dalam memperbaiki kualitas wasit dan pertandingan sepak bola di Indonesia. Semoga dengan upaya-upaya tersebut, sepak bola Indonesia dapat semakin maju dan berkualitas sehingga dapat menjadi kebanggaan bagi rakyat Indonesia.