kembang sri rezeki

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

mamak yang berjaya*

Menjadi mamak yang berjaya

Judul kali ini bukan untuk mendiskritkan pengaruh dan peran bapak, namun untuk melihat sisi potensi besar yang dimiliki oleh perempuan dalam rumah tangga. Mamak atau omak dalam masyarakat sumatera khususnya, merupakan panggilan pengganti ibu, mama atau bunda. Mereka merupakan bagian dari masyarakat yang sangat dinamis pengaruhnya. Berkesan biasa bahkan kadang sederhana. Namun dibalik itu semua merekalah bagian besar dalam jumlah, sesudah jumlah anak menurut sensus kependudukan Negara. Bahkan dari data statistik katadata, jumlah wanita produktif hingga usia 60 tahun lebih tinggi dari pria. Apa maknanya ?

Maknanya adalah para perempuan yang berposisi sebagai mamak ini punya potensi pengaruh. Sangat mumpuni dalam melakukan perubahan. Oleh karena itu, tidak salah jika kita mengatakan, sesungguhnya separuh kebaikan yang bisa di capai masyarakat disandarkan kepada perempuan. Terkhususnya mamak-mamak. Agar seorang mamak dapat mengemban tugas mulia ini, perlu disiapkan beberapa faktor dalam dirinya, di antaranya:

Pertama, berusaha memperbaiki diri sendiri.

Memperbaiki diri konteksnya bukan hanya soal fisik namun juga pemikiran dan kelurusan hati. Seorang mamak yang rajin memperbaiki keilmuan akan berbeda dengan mamak yang hanya puas dengan ilmu turunan yang dimilikinya. Sebab tantangan dan masalah terus berubah sesuai perkembangan zaman. Jadi selayaknyalah up grade data dan ilmu terus dilakukan. Mamak yang sehat, bugar dan selalu bergerak melakukan hal-hal bermanfaat akan berbeda dengan mamak yang hanya berdiam diri tak memberi inspirasi. Mamak yang tulus dan lurus niat dalam beraktivitas akan berbeda dengan mamak yang hanya puas menuntaskan tugas lalu lupa ikhlas. Jadi tingkat koreksi diri seorang mamak sangat menentukan keberhasilannya dalam memberi pengaruh kebaikan. Mengarahkan anak, suami dan lingkungan kepada kebaikan pula.

Kedua, menjadi sahabat bagi pasangan.

Pasangan yang dimaksud disini adalah suami, atau jika mamak adalah single parent maka orang disekitar seperti asisten rumah tangga, keluarga atau anak terbesar bisa menjadi sahabat dalam melakukan peran pengasuhan didalam rumah. Di zaman kini, dimana banyak mamak yang bekerja secara formal dengan waktu nyaris seharian. Pastinya membutuhkan pendampingan dalam menjalankan peran. Ketidakberadaan di rumah yang hilang, bisa didelegasikan oleh pasangan walau tidak sempurna namun mampu meminimalisir ketiadaan peran. Khusus perannya menjadi sahabat bagi suami jika dijalankan dalam keharmonisan. Memberi banyak dampak positif bagi pengasuhan anak-anak dan keluarga besar. Dan sebaliknya hal ini juga besar pengaruhnya pada aktivitas suami dalam menjalankan perannya sebagai ayah. Kita bisa melihat banyak sekali sahabat dan tokoh-tokoh besar yang memiliki pasangan hidup yang luar biasa. Contoh nyata adalah Nabi Muhammad yang memiliki pendukung luar biasa dalam hidupnya.

”Ingatlah, aku telah memberitahu kalian tentang istri-istri kalian yang akan menjadi penduduk surga, yaitu yang penyayang, banyak anak, dan banyak memberikan manfaat kepada suaminya, yang jika ia menyakiti suaminya atau disakiti, akan segera datang hingga berada di pelukan suaminya, kemudian berkata, ”Demi Allah, aku tidak bisa memejamkan mata hingga engkau meridhaiku.” (HR Baihaqi)

Ketiga, jadilah pionir dan teladan kebaikan bagi lingkungan.

Lihatlah keberadaan mamak-mamak dilingkungan yang senang berkumpul dan berbincang. Bisa menjadi pionir dalam kebaikan lingkungan dimulai dari sub terkecil yakni rumah dan sekitar. Dimana berkumpulnya bertujuan baik dam membincangkan kebaikan. Dilakukan dalam pergaulan yang tidak eksklusif, berusaha memahami masyarakat tempat tinggal, berbaur dan melebur dengan memberi kemanfaatan, tanpa mengorbankan hal prinsip yang dianut. Yakni menjalankan peran pengasuhan di rumah. Ada sebuah istilah umum, bahwa untuk menumbuh dan menanam kebaikan, sesungguhnya dibutuhkan orang sekampung untuk melakukan. Artinya apa ? bahwa lingkungan tempat hidup berada memberi pengaruh signifikan terhadap kebaikan.

Menampilan teladan yang baik dalam sikap dan tingkah laku di dimana saja adalah metode paling pertama dan utama. Bahkan para ulama menjelaskan bahwa, pengaruh yang ditimbulkan dari perbuatan dan tingkah laku yang langsung terlihat terkadang lebih besar dari pada pengaruh ucapan. Disamping itu tingkah laku seorang mamak dikeseharian merupakan contoh dalam membentuk kepribadian anak.

Baiklah mamak-mamak, mari bersama-sama menyadari potensi besar yang ada dan semoga Berjaya dalam menggapainya. Jadi, jika saat ini terlihat carut marut berbagai masalah di masyarakat janganlah berputus asa. Mari ambil peran mulai dari sekarang, lihatlah perubahan yang pernah dilakukan oleh mahasiswi dahulu di tahun 98. Kini mereka telah menjadi mamak-mamak Indonesia yang siap bergerak dan berubah bersama keluarga menyongsong Indonesia lebih bermarwah.

*tulisan pernah dimuat di buletin Aflahah

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereenn Bu tulisannya

27 Nov
Balas



search

New Post