Rapat membahas persiapan ujian sekolah dimulai. Rifai sebagai wakil bidang kurikulum presentasi tentang petunjuk teknis Ujian Sekolah yang dikeluarkan oleh Dinas dan semua persiapan aministrasi yang telah dilakukan termasuk susunan panitia dan tugasnya masing-masing. Bagian-bagian yang memerlukan perbaikan karena awanya konsep PJJ menjadi PTM diperlukan beberapa perubahan.

Kemudian tibalah saat pembagian tugas membuat kisi-kisi dan kartu soal, yang pastinya semua guru kelas sembilan semuanya. Juga pembahasan mengenai jumlah dan bentuk soal yang harus dibuat oleh masing-masing guru yang akan disosialisasikan besok kepada semua guru dan karyawan yang akan bekerja kesemuanya juga kesiapan sarana dan prasarananya. Tetapi karena ujian daring sepertiny membuat soal uraian memberatkan dalam koreksinya, sehingga Rifai mengusulkan diganti saja dengan PGK dan isian singkat saja.

Tiba-tiba ada seorang guru bertanya, “apa itu PGK?” seseorang juga menimpali, “Kok baru dengar ya ada soal PGK?” Rifai pun menyahut, PGK itu pilihan ganda kompleks. Merekapun lalu bertanya lagi,” seperti apa itu ya?” Dengan nada agak tinggi Rifai menjelaskan kepada teman-temannya tentang PGK. Masih belum puas, “dari mana anda dapat istilah itu?” Diikuti tertawa teman-temannya. “Saya tidak mengada-ada, semua kan berangkat dari juknis, saya tidak mengarang. Saya berbicara dari aturan. Rifai tidak habis pikir, geram dalam hatinya, di mana literasi mereka? Hhh.”