#37

            Hari ini di sekolah kami dilaksanakan acara DW (Darma Wanita). Acara yang rutin dilaksanakan oleh pengurus DW Kemenag Lima Puluh Kota. Biasanya setiap bulan diadakan acara pertemuan DW di Kantor Kemenag Lima Puluh Kota. Acara yang dihadiri oleh istri-istri pegawai negeri yang berada di lingkungan kerja Kemenag Lima Puluh Kota. Karena masih suasana pandemi covid 19, maka acara DW yang bersklala besar tidak lagi dilaksanakan di kantor, pelaksanaannya pun diubah dengan melaksanakan acara DW di madrasah-madrasah. Dan acara perdanannya dilaksanakan di madrasah kami.

            Acara DW kali ini dihadiri oleh ketua DW Kemenag Lima Puluh Kota beserta pengurus, ketua DW MTsN 5 Lima Puluh Kota serta  istri-istri pegawai negeri yang bertugas di madrasah kami dan tentunya tidak ketinggalan  guru-guru yang mengajar. Ba’da zuhur acara pun digelar.

            Satu persatu istri-istri pegawai negeri yang bekerja di madrasah mulai berdatangan. Ada yang datang berduaan dengan belahan jiwanya dan ada yang memboyong anggota keluarga. Riuh suara anak-anak pun tidak terelakkan menambah ceria suasana.  Ibu-ibu  mereka pun terlihat  saling bercengkrama bertukar cerita ditingkahi gelak tawa mereka yang terdengar akrab.

            Begitu pengurus DW   datang semua ibu-ibu masuk ke dalam ruangan tempat acara dilaksanakan. Dan di luar ruangan anak-anak dengan bapaknya saling bermain bersama. Anak-anak yang sudah besar bisa bermain sendiri dengan bahagianya berlari kesana kemari, sedangkan yang masih kecil berada dalam gendongan ayah mereka. Disaat mata mereka mulai mengantuk karena siang sudah akan berganti sore, terlihat  sang ayah menina bobokkan buah hatinya. Suatu pemandangan yang luar biasa.

            Sambil tersenyum saya menggoda mereka dengan ucapan: “Wah…asiknya berbagi peran.. “ dan sang ayah pun membalas dengan senyum lebar.

            Berbagi peran dalam rumah tangga memang sudah seharusnya dilaksanakan. Karena rumah tangga bukan milik satu orang melainkan kepunyaan dua orang yang harus saling membantu antara satu dengan yang lainnya. Kalau zaman dahulu memang semua urusan rumah tangga dipegang oleh seorang istri tapi tidak untuk zaman sekarang. Orang tua zaman now adalah orang tua yang bisa mengambil sebagian peran istri di rumah tangga. Apakah membantu bersih-bersih, membantu mengajarkan anaknya di rumah. atau membantu memasak. Dengan membantu istrinya di rumah bukan berarti harga diri suami diinjak-injak, tetapi ini adalah cara agar suami juga tahu bagaimana kesusahan yang dihadapi oleh istrinya dalam mengurus keluarga. Dengan saling berbagi peran tentunya akan membuat seorang istri akan merasa sangat bahagia, merasa dicintai dan diperhatikan dan tentunya ikatan cinta mereka akan semakin kuat. .

Payakumbuh, 06-02-2021