khairiyati

Teruslah menulis....mana tahu di antara tulisan kita bisa mengispirasi dan memotivasi orang lain... ...

Selengkapnya
Navigasi Web
FOTOCOPY

FOTOCOPY

#49

Begitu melihat paras cantik Arsy dengan ibundanya Ashanty disandingkan dalam satu bingkai, orang-orang akan mengatakan gimana gak cantik wong ibunya cantik gitu. Atau begitu menikmati melodi piano yang dimainkan oleh Kevin Aprilio orang akan berdecak kagum akan kepiawaiannya, tidak diragukan lagi bakat dari ayahnya kemana lagi akan turun kalau bukan kepada anaknya. Begitu sering kali orang berkomentar bila menemukan kemiripan antara anak dengan orang tuanya.

Sudah menjadi hal yang lumrah kalau seorang anak mempunyai kemiripan dengan orang tuanya. Apakah itu dalam segi fisik, psikis, kepandaian, hobi dan keahlian. “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya” begitu pepatah yang biasa disebut orang.

Hal ini sudah hukum alamnya seperti itu, karena genetika yang terhubung antara orang tua dan anak menyebabkan ada kesamaan antara mereka satu sama lainnya. Mirip belum tentu identik, mungkin dalam bentuk rupa seorang anak mirip dengan salah satu orang tuanya tetapi dalam segi psikis dan lainnya mungkin berbeda atau sebaliknya.

Seorang anak yang lahir dari seorang ibu yang cantik maka bisa jadi paras wajahnya juga akan cantik seperti ibunya. Atau seorang anak yang memiliki ayah pelukis maka anaknya juga akan memiliki jiwa seni seperti ayahnya.

Bagaimana orang tuanya anak-anak juga ingin seperti orang tua mereka, karena bagi mereka orang tua adalah cerminan diri mereka. Walaupun tidak semua anak berfikiran ingin seperti orang tuanya, mereka ingin keluar dari bayang-bayang ayah ibunya dengan mengedepankan potensi lain yang ada dalam dirinya.

Sejatinya orang tua adalah cermin bagi anak-anak, hal ini disebabkan oleh sebagian besar waktu mereka dihabiskan dengan orang tua. Maka segala yang mereka lihat dan rasakan saat bersama orang tua, itu yang mereka cobakan dalam kehidupan nantinya.

Seorang anak melihat seorang temannya terjatuh dan langsung berlari memberikan tangannya agar teman tersebut bisa berdiri kembali. Hal ini dia lakukan karena sering melihat ibunya membantu orang yang butuh pertolongan. Pada kesempatan yang lain, seorang anak mengomeli temannya yang tidak sengaja menumpahkan minumannya dengan mengeluarkan kata-kata kasar disertai dengan kekerasan fisik. Itu ia lakukan karena di rumahnya ia seiring dimarahi oleh orang tuanya dengan makian atas kecerobohan dan kesalahan yang ia lakukan.

Like father like son, seperti itu orang suka memberi perumpamaan. Kalau orang tuanya rendah hati dan penyayang maka anaknya juga penyayang. Kalau orang tuanya tidak peduli maka anaknya tidak mau peduli pada kesusahan orang lain. Dan banyak lagi contoh yang lain. Walaupun terkadang anak diam memperhatikan sikap orang tuanya sebenarnya ia tengah belajar dari apa yang ia saksikan.

Jangan sampai kita menjadi contoh yang tidak baik bagi anak-anak kita. Karena pengalaman bersama orang tua akan mewarnai kehidupan mereka nantinya.

Payakumbuh, 17-02-2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa

17 Feb
Balas

Terimakasih....

17 Feb



search

New Post